SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLO—Public Expose Live 2021 sukses ditutup dengan terciptanya beberapa pencapaian baru pada 6-10 September 2021. Pelaksanaan acara yang seluruhnya dilakukan secara virtual ini dihadiri oleh 49.395 peserta daring atau melampaui target 44.000 peserta, dan melebihi pencapaian 41.361 peserta daring pada pelaksanaan Public Expose Live 2020.

Pencapaian baru Public Expose Live 2021 lainnya adalah kenaikan rata-rata kehadiran peserta pada sesi Paparan Publik Perusahaan Tercatat, yakni sebanyak 8.034 orang atau meningkat 19,4% jika dibandingkan dengan Public Expose Live 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi, berharap konsep yang diterapkan pada Public Expose Live 2021 dapat memberikan inspirasi bagi pelaksanaan berbagai kegiatan edukasi pasar modal lainnya agar menjangkau lebih luas dan lebih bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa.

“Public Expose Live 2021 semula akan diikuti oleh 50 perusahaan tercatat, namun PT Perusahaan Gas Negara Tbk [PGAS] mengundurkan diri sehingga total terdapat 49 perusahaan tercatat yang berpatisipasi,” ungkap dia, dalam penutupan Public Expose Live 2021 secara virtual, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga: KPP di Soloraya Sita Aset Wajib Pajak, Ada Tunggakan Sampai Rp20 Miliar

Dari 49 perusahaan tersebut, sebanyak 39 sesi public expose dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, dengan 14 sesi dihadiri lebih dari 1.000 peserta, bahkan 2 sesi public expose, yakni PT Telkom Indonesia dihadiri oleh 3.731 peserta dan PT Bank Mandiri mencatat rekor baru dengan dihadiri oleh 2.794 peserta.

Menurutnya, pendekatan baru pemaparan kinerja perusahaan tercatat dengan penggunaan teknologi dan diterapkan sejak Public Expose Live 2020 mendapat respons dengan sangat baik oleh masyarakat. Dari 49.395 peserta sesi public expose, data menunjukkan 56% pengakses merupakan investor dari kalangan generasi milenial yang berusia 24-39 tahun.

“Hal tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan berbasis teknologi digital dan virtual ini tepat sasaran serta sesuai dengan pesatnya peningkatan jumlah investor dari generasi milenial,” kata dia. Public Expose Live adalah mekanisme perlindungan baru bagi investor dengan meminimalisasi potensi terjadinya informasi asimetris, suatu kondisi jika salah satu pihak memiliki informasi lebih banyak atau lebih diuntungkan dibandingkan pihak lainnya.

Baca Juga: Harga Properti Termahal Ada di Hong Kong, Per Meter Bisa Setara Toyota Kijang Innova

Mempermudah Informasi Pasar Modal

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengungkapkan Public Expose Live 2021 merupakan momen yang tepat bagi para investor untuk mengenal kondisi keuangan perusahaan tercatat karena belum lama ini laporan keuangan tengah tahun telah disampaikan oleh masing – masing perusahaan tercatat. Sebagai komitmen BEI untuk memfasilitasi seluruh masyarakat agar mudah mendapatkan informasi pasar modal terkini, BEI melakukan berbagai transformasi digital.

Selama masa pandemi ini, seluruh sosialisasi yang dilaksanakan oleh BEI diadakan secara daring, termasuk penyelenggaraan Public Expose di tahun ini. Dengan demikian, seluruh investor di Indonesia dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi perkembangan perusahaan tercatat secara langsung dari pihak manajemen.

“Upaya BEI dalam mengakselerasi transformasi digital pada 2019 dan 2020 berdampak positif bagi terciptanya tonggak baru pencapaian Pasar Modal Indonesia. Saat ini jumlah investor saham sudah mencapai lebih dari 2,5 juta Single Investor Identification [SID] dan merupakan buah dari hasil kegiatan edukasi yang gencar dilakukan seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia,” papar dia.

Baca Juga: Salurkan BSU ke 2,5 Juta Pekerja, Bank Mandiri Optimalkan Jaringan di Wilayah

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, mengapresiasi penyelenggaraan Public Expose Live 2021 yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan 44 tahun diaktifkannya Pasar Modal Indonesia. Apresiasi diberikan kepada panitia penyelenggara, yakni PT BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta kepada para direksi dari perusahaan tercatat yang berpartisipasi.

“Diperlukan upaya terpadu dari segenap stakeholders seperti perusahaan tercatat, asosiasi, dan para pelaku industri pasar modal lainnya, termasuk investor itu sendiri. Peran investor di sini sangat dibutuhkan, khususnya untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan tercatat melalui partisipasinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS]. Oleh karenanya, selain menghadiri paparan publik, OJK mendorong agar investor turut hadir dan menggunakan suaranya pada RUPS perusahaan tercatat,” jelas dia.

Dengan adanya sinergitas sekaligus kerja sama di antara semua stakeholders, OJK berharap semua elemen dapat bersama-sama mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang wajar, teratur serta efisien, dan melindungi kepentingan investor termasuk masyarakat. Di kesempatan yang sama, OJK juga mengimbau bagi para anggota direksi dan komisaris perusahaan tercatat agar senantiasa menjalankan fiduciary duty masing-masing serta mematuhi semua rambu-rambu yang telah ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya