SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menjemput Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, saat mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Solo, untuk menghadiri tasyakuran nikahan Kaesang, Minggu (11/12/2022). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku meskipun dirinya putri kandung Megawati Soekarnoputri tidak secara otomatis dirinya mendapat tiket untuk maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menurut Puan, dalam memilih calon presiden Megawati mempertimbangkan banyak hal, utamanya berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Tidak secara otomatis dirinya sebagai anak Megawati lantas mendapatkan tiket langsung untuk maju sebagai capres.

“Ibu Mega itu ya bukan urusan anak, urusannya bagaimana memunculkan seorang pemimpin bagi bangsa dan negara. Bagaimana dan siapa pasti Ibu Mega punya pertimbangannya sendiri, bukan berarti harus Puan Maharani,” jawab Puan saat diwawancarai Rosi Silalahi, seperti dikutip Solopos.com dari siaran KompasTV, Jumat (13/1/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Puan, salah besar jika ada anggapan publik bahwa karena status dirinya sebagai anak otomatis mendapat keistimewaan dari Megawati selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Semua penugasan yang diberikan kepada dirinya, kata Puan, bukan atas permintaannya melainkan instruksi Megawati dengan mempertimbangkan banyak hal.

Termasuk posisinya saat ini sebagai Ketua DPR, adalah instruksi Megawati setelah mempertimbangkan banyak hal, termasuk tentang emansipasi perempuan.

“Ibu Mega mempertimbangkan posisi mana yang cocok, bukan untuk diri saya melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Dan yang penting, untuk perempuan-perempuan Indonesia,” ujar putri Megawati hasil perkawinannya dengan mendiang Ketua MPR Taufiq Kiemas itu.

Jika pun pada akhirnya Megawati memilih dirinya sebagai capres PDIP, kata Puan, hal itu bukan karena pertimbangan anak melainkan karena sebagai kader dianggap mampu untuk mengemban tugas tersebut.

“Bukan karena anak tapi kader. Jadi saya itu kader. Jadi seorang kader dipilih karena punya kompetensi dan kapabilitas,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Megawati belum mengumumkan nama calon presiden dari PDIP.

Momentum hari ulang tahun ke-50 PDIP pada 11 Januari lalu yang disebut-sebut bakal jadi ajang pengumuman capres PDIP ternyata tidak terjadi.

Alih-alih mengumumkan, Megawati meminta publik tidak terburu-buru karena Pilpres masih lama.

“Ini (capres) urusan gue,” kata Megawati saat memberikan sambutan.

Sementara itu, politikus kawakan PDIP Panda Nababan memberi isyarat bahwa capres PDIP bukan Puan Maharani.

Karena dalam pidato Megawati memastikan capres PDIP dari kalangan internal, isyarat Panda Nababan itu besar kemungkinan mengarah ke Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya tinggi di sejumlah lembaga survei.

“Saya tidak mau jawab, tapi kira-kira sama dengan tahun 2014,” ujar Panda Nababan sambil terkekeh di kanal Youtube milik artis Uya Kuya.

Sebagaimana diketahui, pada Pilpres 2014 silam Jokowi maju sebagai capres berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Jokowi memenangi Pilpres bahkan hingga periode berikutnya saat kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya