SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Antara)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mewajibkan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk diantar jemput orang tuanya. Apabila, orangtua maupun kerabat tak bisa mengantar karena alasan tertentu, maka Pemkot bakal memfasilitasi transportasi penunjang atau kendaraan antar-jemput.

“Sebaiknya, ya, diantar-jemput orang tua. Kalaupun tidak bisa seperti anak-anak yatim piatu nanti kami siapkan armada khusus, ada feeder khusus dari Dishub (Dinas Perhubungan). Ya seperti simulasi-simulasi sebelumnya yang sudah kami lakukan sebelumnya,” ucapnya, Rabu (1/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Penampilan Luna Maya Curi Perhatian Warganet, Ternyata Harga Bajunya Rp250.000

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan armada antar jemput sudah siap diterjunkan namun masih menunggu kepastian dan koordinasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan (Disdik). Mengingat sekolah mana saja yang pasti menggelar PTM dan bakal memanfaatkan armada tersebut.

“Kami harus memiliki data sekolah-sekolah mana yang mau PTM guna menyesuaikan kebutuhan armada yang bakal diterjunkan. Bus Batik Solo Trans (BST) bisa digunakan, begitu pula angkutan feeder atau pengumpan,” jelasnya.

BST maupun angkutan pengumpan yang akan digunakan diberi tanda khusus, seperti angkutan khusus PTM/pelajar guna membedakan dengan armada untuk penumpang umum. Sama seperti simulasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, pihaknya sudah menyepakati pemanfaatan BST dan angkutan pengumpan.

“Tinggal menyesuaikan rutenya. Kemudian, jumlah siswanya dan yang dilalui. Kalaupun nanti ada yang jauh dari jangkauan kendaraan umum nanti bisa kami carikan solusi,” kata dia.

Baca Juga: 35 Pasangan di Jebres Solo Menikah pada Bulan Sura, Sudah Tak Percaya Mitos?

Terpisah, Kepala UPT Transportasi Dishub Kota Solo, Yulianto Nugroho, mengaku jumlah armada yang disipkan bisa 10 unit untuk tiap sekolah. Simulasi kendaraan umum untuk siswa sekolah sudah dilakukan untuk SMPN 3 dan SMPN 18.

“Keduanya sudah pernah memanfaatkan kendaraan anak sekolah, beberapa waktu lalu karena sekolahnya dibangun dan pindah, sementara mayoritas siswanya berdomisili dekat dengan bangunan lama. Kami masih koordinasi dengan Disdik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya