SOLOPOS.COM - Siswa SMP Negeri 1 Boyolali diarahkan untuk cek suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer serta wajib memakai masker sebelum memasuki kelas, belum lama ini. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah akan dimanfaatkan sebagai sarana pembiasaan protokol kesehatan bagi siswa. Selanjutnya para siswa pun diharapkan menjadi penggerak kedisiplinan protokol kesehatan, setidaknya di lingkungan keluarganya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan setelah dimulainya uji coba PTM, dia berharap pemahaman mengenai protokol kesehatan kepada siswa harus diperhatikan. Menurutnya, di kalangan para siswa, guru menjadi idola.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Baca Juga: Pemkab Boyolali Uji Coba PTM di Semua Kecamatan

Apa yang disampaikan seorang guru akan diperhatikan siswanya. Bahkan bisa jadi, seorang anak akan lebih memperhatikan apa yang disampaikan guru dari pada orang tuanya.

“Jadi saya berharap ketika sekian lama anak jauh dari guru, kemudian sekarang ada PTM, anak dekat dengan guru. Saya titipkan satu materi kedisiplinan protokol kesehatan, 5M [memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas] itu,” kata dia, Sabtu (4/9/2021).

Protokol kesehatan akan menjadi pembiasaan di sekolah. Guru bisa mengingatkan ketika ada siswa yang abai protokol kesehatan, sehingga lama-lama protokol kesehatan menjadi kebiasaan baru. Dia berharap setiap siswa nantinya benar-benar memahami tentang protokol dan dampaknya jika tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Menurut saya tambah kamar rumah sakit tidak menyelesaikan masalah. Tapi yang bisa menyelesaikan masalah menurut saya adalah kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Kalau masyarakat abai, akan bahaya. Ketika anak-anak sudah mengerti tentang protokol kesehatan, dia bisa menyampaikannya kepada orang tua, kepada keluarga. Mengingatkan keluarganya tentang pentingnya protokol kesehatan,” jelas dia.

Baca Juga: SD Negeri di Wonosamodro Boyolali Dirusak Orang Tak Dikenal, 37 Jendela Pecah

Dia berharap para siswa nantinya menjadi pelopor atau pahlawan protokol kesehatan. Para siswa didorong menjadi penggerak protokol kesehatan, setidaknya di lingkungan keluarganya.

Kepala SMP Negeri 1 Boyolali, Nurnaningsih, mengatakan selama ini informasi mengenai protokol kesehatan terus disampaikan kepada para siswa melalui wali kelas. “Penekanan protokol kesehatan melalui wali kelas. Setiap Sabtu ada pembinaan wali kelas, selalu diingatkan. Kemudian ketika PJJ [pembelajaran jarak jauh] juga diawali imbauan melaksanakan 5M untuk diri sendiri dan keluarga,” kata dia belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya