SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Daerah Wonogiri, Jumat (24/9/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen, seusai vaksinasi dosis pertama kelompok usia enam hingga 11 tahun rampung.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (17/1/2022), menuturkan vaksinasi anak dosis pertama ditarget rampung, Sabtu (15/1/2022) lalu. Namun, hingga Senin dia belum mendapat laporan progres cakupan vaksinasi anak. Lelaki yang akrab di sapa Jekek itu menyatakan akan mengambil keputusan soal PTM 100 persen setelah vaksinasi anak dosis pertama selesai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga Jumat pekan lalu cakupan vaksinasi anak mencapai 67 persen dari total sasaran sebanyak 83.364 anak. Namun, keputusan tidak bisa serta merta diambil. Menurut Bupati, perlu mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas (PTMT) yang sudah dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2021/2022 terlebih dahulu.

Baca Juga: PTM 100 Persen di Wonogiri Ditunda

Ekspedisi Mudik 2024

“Kenapa kami menunggu vaksinasi anak selesai dulu, karena kami ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa anak-anak sudah semakin terlindungi. Vaksinasi orang dewasa, termasuk guru dan tenaga kependidikan, sudah. Giliran anak-anak yang divaksinasi. Ketika semua sudah divaksinasi kekebalan kelompok akan terwujud,” kata Bupati.

Dia melanjutkan, berdasar evaluasi pelaksanaan PTMT, secara umum berjalan lancar. Pernah ada satu guru di salah satu SMP di Kecamatan Wonogiri yang terkonfirmasi Covid-19 sampai akhirnya meninggal dunia.

Namun, penularan tidak terjadi di sekolahan. Selain itu, di SMP tersebut tidak ada temuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Pekan Depan, Wonogiri akan Terapkan PTM 100 Persen

Informasi yang dihimpun Solopos.com, guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat itu diduga tertular setelah berkegiatan di luar Kabupaten Wonogiri. Siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya tidak ada yang tertular. PTMT dihentikan beberapa hari. Setelah itu PTMT digelar lagi.

Ditanya ihwal jumlah mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswa saat PTM 100 persen nanti dilaksanakan, Bupati menyatakan semua sekolah siap memberikan enam jam pelajaran jika ke depan kebijakan resmi sudah diambil. PTMT pada semester I lalu sekolah memberikan empat mata pelajaran tanpa istirahat.

Sebagai informasi, Bupati mewacanakan penerapan PTM 100 persen sejak November 2021 lalu atau sebelum pemerintah pusat menerbitkan aturan ihwal PTM 100 persen.

Baca Juga: 83.364 Anak di Wonogiri Jadi Sasaran Vaksinasi Sinovac

Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Gino, menjelaskan PTM 100 persen bukan berarti KBM berjalan normal seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Saat dilaksanakan PTM 100 persen setiap siswa memiliki kesempatan mengikuti PTM sebanyak enam kali pertemuan per pekan, yakni Senin-Sabtu (setiap hari), bagi jenjang SD hingga SMP dan yang sederajat. Sementara, jenjang SMA/SMK dan yang sederajat dapat menyesuaikan.

Kendati demikian, jumlah siswa setiap rombongan belajar (rombel) harus tetap dibatasi maksimal 50 persen, jika jumlah siswa banyak. Caranya dengan menerapkan sistem sif, seperti masuk pagi dan siang.

Hal itu berbeda dengan pelaksanaan PTMT. Saat itu setiap siswa hanya masuk tiga kali per pekan sesuai jadwal. Selebihnya, siswa menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya