SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Daerah Wonogiri, Jumat (24/9/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menunda penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh bagi semua jenjang pendidikan yang sedianya dimulai Senin (22/11/2021).

Pemkab akan mengkaji rencana itu terlebih dahulu dengan menyesuaikan kebijakan baru pemerintah pusat terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jawa-Bali pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di pendapa rumah dinasnya kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Rabu (24/11/2021), menyampaikan kebijakan penerapan PTM secara penuh atau 100 persen diambilnya sebelum pemerintah pusat mewacanakan menerapkan PPKM Level 3 pada momentum libur Nataru. Saat itu dia memastikan PTM 100 persen mulai diterapkan, Senin pekan ini.

Baca Juga: Anak Gugat Ibu Kandung, Penggugat Tolak Uang Damai Ratusan Juta Rupiah

Beberapa lama kemudian muncul wacana penerapan PPKL Level III pada momentum Nataru. Hingga akhirnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 62/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Natal 2021 dan Tahu Baru 2022 terbit pada 22 November 2021.

Oleh karena itu, Bupati akan mengkaji kebijakannya terkait penerapan PTM 100 persen terlebih dahulu. Itu untuk mengetahui apakah kebijakan dapat efektif jika diterapkan di tengah PPKM Level III atau tidak.

“Kami menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah tentunya. Kami akan mempelajari ketentuan yang diatur dalam Inmendagri dulu,” ucap lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Baca Juga: Mie Pelangi, Mi Unik dari Buah dan Sayuran

Dia melanjutkan, berdasar kalender akademik pada akhir November hingga pertengahan Desember mendatang para siswa SD-SMP menjalani ujian akhir semester (UAS) gasal. Selanjutnya, siswa akan libur hingga awal Januari 2022.

Bupati belum memutuskan akan menerapkan PTM 100 persen sebelum UAS atau sekalian pada awal semester genap mendatang. Bupati menyatakan akan mengambil keputusan yang paling baik agar PTM 100 persen berjalan efektif.

“PTM 100 persen memang belum bisa diterapkan sesuai rencana awal. Ini bukan berarti PTM 100 persen batal. Rencana untuk menerapkan PTM 100 persen tetap ada. Kami hanya menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan kondisi di lapangan terlebih dahulu. Kami tidak bisa membuat kebijakan yang berdiri sendiri. Kami harus menyinergikan antara kebijakan daerah dengan kebijakan pusat,” imbuh Bupati.

Baca Juga: Kritik Jalan Rusak, Muda-Mudi Deles Indah Klaten Bikin Film Pendek

 

PTM 100%

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, siswa SD-SMP akan menjalani UAS gasal pada 29 November-11 Desember 2021. Selanjutnya penyerahan rapor pada 18 Desember 2021. Kemudian, para siswa akan libur semester mulai 19 Desember 2021-1 Januari 2022. Semester genap akan dimulai 2 Januari 2022.

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Disdikbud Wonogiri, Gino, menjelaskan PTM 100 persen yang dimaksud Bupati Joko Sutopo bukan berarti kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara normal seperti sebelum Covid-19 mewabah. PTM 100 persen adalah kondisi setiap siswa dapat mengikuti enam kali PTM per pekan dari sebelumnya hanya tiga kali PTM per pekan. Jumlah siswa peserta PTM 100 persen tetap dibatasi, yakni setiap rombongan belajar maksimal 50 persen per sesi pertemuan.

Pembatasan itu harus diterapkan sekolah yang memiliki banyak siswa dengan menerapkan sistem sif, seperti masuk pagi dan siang. Dengan begitu setiap siswa dapat mengikuti PTM setiap hari. Sementara, sekolah yang jumlah siswanya sedikit dapat menerapkan PTM 100 persen tanpa sif.

Baca Juga: Tak Dilewati Tol Solo-Jogja tapi 4 Desa di Klaten Terima UGR, Kok Bisa?

“PTM 100 persen artinya setiap siswa menjalani enam kali PTM per pekan, yakni Senin-Sabtu, tanpa PJJ [pembelajaran jarak jauh]. Kalau sekarang kan setiap siswa hanya bisa mengikuti tiga kali PTM dan masih menjalani tiga kali PJJ per pekan,” terang Gino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya