SOLOPOS.COM - Ilustrasi PTM SD dan SMP (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo menetapkan pembelajaran tatap muka atau PTM 100% yakni melibatkan seluruh siswa akan dimulai untuk siswa jenjang SMP pada pekan depan.

Disdik telah merampungkan Pedoman Teknis dan Panduan Operasional PTM di Kota Solo pada Masa Pandemi Covid-19, Jumat (31/12/2021). Pedoman teknis itu disampaikan dalam bentuk Surat Edaran (SE) dan disampaikan kepada seluruh satuan pendidikan pada Selasa (4/1/2022).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Regulasi yang disusun berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) itu menegaskan tentang kewajiban PTM 100% pada semester genap.

Baca Juga: 4 Tahun Berpisah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo Kembali Digabung

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Disdik Kota Solo, Etty Retnowati, menyebut PTM 100% bakal dilaksanakan untuk siswa SMP terlebih dahulu pada pekan depan. Sementara untuk jenjang SD masih menunggu program vaksinasi anak kategori usia 6-11 tahun rampung dua dosis pada Februari.

“SMP baru mulai pada pekan depan karena kami harus menyiapkan jadwal, rencana pembelajaran, sarana prasarana, dan sebagainya,” kata Etty kepada Solopos.com, Rabu (5/1/2022).

Membagi Kelompok Belajar

Etty menyebut sejumlah hal yang perlu dipersiapkan untuk menggelar PTM 100%, di antaranya membagi kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama. Selain itu pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan belajar.

Baca Juga: Pelajar SMA-SMK Solo Keluhkan Durasi PTM Terlalu Singkat, Minta Tambah

Kemudian, pada PTM 100%, sekolah di Kota Solo juga harus membagi jam masuk, istirahat, dan keluar satuan pendidikan untuk semua kelompok belajar dari masing-masing rombongan belajar. Hal itu guna meminimalkan kerumunan pada waktu bersamaan, terutama di lokasi seperti pintu/gerbang satuan pendidikan, kantin, lapangan, dan sebagainya.

“Jarak antarorang duduk dan berdiri atau mengantre minimal satu meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta didik, ruang pendidik, kantor dan tata usaha, perpustakaan, dan koperasi,” tulis SE tersebut.

Tak kalah penting adalah kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Apabila sirkulasi udara di dalam kelas kurang baik atau ventilasi ruangan kelas tidak memadai, PTM disarankan dilakukan di ruangan terbuka di lingkungan satuan pendidikan.

Baca Juga: Bandel! Sudah Diingatkan, Pelajar Solo Tetap Menongkrong Seusai PTM

Penataan Ruang Belajar

Satuan pendidikan di Kota Solo yang menyelenggarakan PTM 100% juga diminta melakukan pengaturan lalu lintas satu arah di Iorong/koridor dan tangga. Jika tidak memungkinkan, harus ada batas pemisah dan penanda arah jalur di lorong/koridor dan tangga.

“Ketentuan pengaturan dan penataan ruang belajar diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan kondisi dan metode/pendekatan pembelajaran dengan tetap mentaati protokol kesehatan.”

Dalam SE tersebut, PTM 100% dapat dihentikan sementara dan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama 14 hari apabila terjadi klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan terkait. Juga jika hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga satuan pendidikan terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 5% atau lebih.

Baca Juga: PTM Solo: Kantin Sekolah Masih Tutup, Siswa Harus Bawa Bekal dari Rumah

Selain itu, warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi hitam (kasus konfirmasi dan kontak erat Covid-19) pada aplikasi PeduliLindungi sebanyak 5% atau lebih juga wajib menghentikan PTM 100%. Namun, PJJ atau penutupan sekolah sementara hanya berlangsung lima hari apabila kasus konfirmasi positif yang ditemukan berada di bawah 5%.

Selama PTM 100%, Disdik Kota Solo tetap menggelar surveilans bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. Apabila ditemukan kasus aktif, akan ada pelacakan kontak.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku sangat pro PTM 100% dan pelaksanaannya dilakukan bertahap menyesuaikan kondisi sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya