Presdir PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto
JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman (Sritex), perusahaan industri tekstil dan produk tekstil terbesar di Asia Tenggara berencana akan membeli brand fashion yang sudah jadi dari luar negeri untuk mengembangkan sayap bisnisnya dalam bidang industri fashion.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
“Kita akan membeli label dari luar negeri yang sudah jadi yang cocok dengan kita,” ujar Presiden Direktur Sritex Group Iwan Setiawan Lukminto disela-sela peluncuran buku biografi sang ayah HM Lukminto, pendiri Saritex berjudul Bukti Untuk Indonesia di Ballroom Hotel Mulia, Selasa (12/3/2013) malam.
Pertimbangnya membeli label fashion yang sudah jadi itu, kata Iwan, karena pihaknya tidak perlu merintis dari awal, dan pasarnya sudah ada. Untuk membentuk brand image, kata Iwan, tidak mudah dan perlu waktu. Oleh karena itu, pihaknya, memutuskan untuk membeli label dan sekarang proses menentukan label brand yang akan dibelinya.
Perusahaan yang sudah berusia 46 tahun itu memproduksi pakaian seragam militer dari 30 negara pada 2012 dan berbagai merek produk fashion. Perusahaan tersebut memproduksi produk fashion berbagai label internasional antara lain Zara, Uniqlo, JCPenney dan Timberland. Produk Zara, katanya, pihaknya sudah memproduksi sejak lima tahun yang lalu. Secara keseluruhan, kontribusi nilai ekspor mencapai 70%, dan 30% lokal.
“Kita perusahaan global dengan think global act local,” kata Iwan, 38, anak kedua dari lima bersaudara itu.
Sementara omset Sritex pada 2011 mencapai sekitar Rp6,7 triliun. Secara keseluruhan Saritex Group membuka lapangan pekerjaan sekitar 40.000 orang.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
