Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia atau KAI bertekad mengurangi dampak pemanasan global di Indonesia melalui pemenuhan transportasi massal yang nyaman dan ramah lingkungan.
Perihal transportasi massal ramah lingkungan tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo dalam webinar internasional Developing Eco Friendly and Sustainable Transportation, Sabtu (21/11/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ia mengatakan tekad tersebut muncul karena PT KAI ingin menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik di Indonesia.
Ini 5 Fakta How Democracies Die Yang Dibaca Anies Baswedan...
Sebagai BUMN penyedia layanan transportasi massal, Didiek Hartantyo menyebut kehadiran kereta api dalam pengembangan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan sangat cocok dan tepat.
Kereta api, menurutnya, memiliki daya tampung lebih banyak ketimbang transportasi massal lainnya. Di Jabodetabek, PT KAI mampu mengangkut 1,1 juta penumpang setiap harinya.
“Kereta api adalah transportasi massal yang dapat menampung banyak orang dan barang sehingga bisa mengurangi polusi yang dihasilkan kendaraan,” ujar Didiek.
Orang Sebar Uang dari Mobil Buat Pembangunan Masjid
Di hadapan 260 peserta webinar, Didiek juga mengungkapkan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo yang ditargetkan beroperasi pada Januari 2021 menggantikan kereta api lokal Prambanan Ekspres (Prameks) dan KRL Yogyakarta-Klaten.
Transportasi Ramah Lingkungan
Webinar yang digelar Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu mengulas upaya pemerintah melalui PT KAI dalam mengusahakan pengembangan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan guna mengurangi dampak pemanasan global.
Webinar juga menghadirkan pembicara Assoc. Prof. Mohd Rizal Palil dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Pungky Hendra Wijaya dari FH Curtin University, Australia, dan Dr. Hillarie Tegnan dari Sorbonne Universite, Prancis.
LG Patenkan Laptop Masa Depan, Layar Bisa Digulung Bak Kertas
Mohd Rizal Palil, melalui materinya Transportation Related Taxes in Malaysia Leading to Success, mengatakan Pemerintah Malaysia punya perhatian khusus terhadap pengembangan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Antara lain, ungkap dia, pembebasan pajak pembelian bus buatan dalam negeri dan pembebanan tarif bagi wisatawan yang melancong ke proyek pelestarian dan konservasi lingkungan, termasuk hutan, pulau, pantai, dan taman nasional.
Hari Ini Dalam Sejarah: 24 November 1991, Freddie Mercury Meninggal