SOLOPOS.COM - Epidemiolog dr. Tonang Dwi Adtyanto saat menjadi narasumber Solopos talkshow virtual, Merdeka Bertranportasi, Rabu (18/8/2021) malam. (Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO – Epidemiolog dan dokter RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Adtyanto, mengatakan dengan capaian vaksinasi yang masih rendah maka PT KAI harus mengakomodir penumpang yang belum vaksin dengan membuat aturan tambahan.

“Kalau di Jakarta mungkin capaian vaksinasi sudah cukup tinggi, namun di Solo saya kira masih rendah. Untuk itu perlu aturan tersendiri dari PT KAI untuk mengakomodir penumpang yang belum vaksin,” ujar dr. Tonang saat menjadi narasumber Solopos talkshow virtual, Merdeka Bertranportasi, Rabu (18/8/2021) malam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain Epidemiolog dan dokter RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Adtyanto ada juga juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. Serta Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno.

Baca juga: KRL Akses Permudah Penumpang Menikmati Layanan KCI

Hadir juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai key note speaker. Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Didiek Hartantyo dan Plt Dirut KCI, Roppiq Lutzfi Azhar. Komunitas pengguna moda transportasi/Pramekers, Yusticia Ida.

Selain itu, ada juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka diwakili Kepala Dishub Solo Hari Prihatno dan Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti.

Talkshow bertema, Merdeka Bertransportasi ini didukung PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dipandu langsung oleh Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo. Disiarkan langsung di Youtube SoloposTV, Facebook Solopos.com, Instagram @koransolopos. Juga kanal Youtube Commuter Channel.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, 216 Pasar Tradisional Jateng Ditata

Vaksin penumpang KA
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi. (Tangkapan layar)

Syarat Vaksin Penumpang KA

Epidemiolog dr. Tonang juga menyoroti syarat test antigen untuk penumpang kereta api. Karena menurutnya, yang terpenting adalah penumpang sudah vaksin dan menegakkan protokol kesehatan.

“Selain itu PT KAI jangan tanggung dalam penerapan syarat vaksin. Jangan hanya vaksin dosis pertama namun keseluruhan termasuk dosis dua,” jelasnya.

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan syarat vaksin yang diterapkan PT KAI itu untuk mengurangi positif rate. Karena mobilitas masyarakat itu ancaman terselubung penularan Covid-19.

Baca juga: Menhub: Transportasi Terintegrasi Menggerakan Ekonomi Masyarakat

“Selain vaksin, penggunaan masker atau menaati 3M, kemudian 3T mampu menurunkan positif rate. Saat ini juga kami sedang membahas mengenai penerapan zona merah, kuning, hijau untuk transportasi,” ujarnya.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, selama pandemi memang angkutan umum dijauhi. Karena calon penumpang khawatir tertular Covid-19 jika menggunakan transportasi umum termasuk kereta api.

“Namun dengan penerapan protokol kesehatan [prokes] cukup ketat, akan member kenyamanan, keamanan penumpang. Jika KRL selain keamanan dan kenyamanan, juga cepat dan murah,” imbuh Djoko.

vaksin penumpang KA
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno. (Tangkapan layar)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya