SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kepala Humas Daops I Jabotabek, Sugeng Priyono mengatakan, korban tabrakan KRL Pakuan Express dengan KR Ekonomo Bogor menjadi 52 orang.

“Sebanyak 16 orang dirawat di PMI Bogor, tiga di antaranya luka berat dan 36 orang lainya dirawat di RS Salak Bogor,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (4/8).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Sedangkan asisten masinis KRL Pakuan Express KA 211, Akbar Jaelani akhirnya meninggal dunia. Akbar meninggal lantaran terjepit di sela-sela lokomotif dan gerbong. Petugas tidak berhasil mengevakuasi, sehingga korban meninggal dunia.

“Masinis Kereta Pakuan Express masih terjepit di antara kereta dan petugas pemadam kebakaran masih berusaha mengeluarkan dengan membongkar gerbong dengan alat potong, namun korban tidak bisa bertahan lantaran proses evakuasi lama,” kata Sugeng Priyono.

Tabrakan bermula saat KRL KA 549 Ekonomi Bogor dari arah Bogor menuju Jakarta mengalami gangguan dan berhenti di KM 52+9 Kampung Bubukan, Cilembut, Bogor.

Dari jalur yang sama, meluncur kencang KRL Pakuan Express yang berniat mendorong kereta api ekonomi tersebut, namun Kereta Pakuan Express tidak bisa dikendalikan sehingga langsung menghantam kereta ekonomi yang sedang berhenti.

Tabrakan KRL di Kampung Bubulak, Cilembut, Bogor itu berdampak pada arus lalu lintas kereta rel listrik, di jalur tersebut.

KRL Bogor-Jakarta arus listrik sengaja dimatikan di jalur tersebut untuk kepentingan proses evakuasi di lokasi kecelakaan.

Arus listrik yang padam itu mengakibatkan lima KRL tertahan di Stasiun Bogor, yakni dua KRL Pakuan Express dan tiga KRL ekonomi.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya