SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PSSI dibekukan dan diikuti berhentinya kompetisi. Namun, jersey Persis Solo masih tetap laku dijual.

Solopos.com, SOLO — Persis Solo memang belum melakoni pertandingannya di kompetisi Divisi Utama (DU) musim ini karena mandeknya kompetisi setelah PSSI dibekukan. Hal ini tak lantas mengurangi kecintaan para suporter Persis Solo terhadap tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Kecintaan yang tak memudar ini terlihat dengan masih banyaknya para fans Persis Solo yang mendatangi Balai Persis di Jl. Gajah Mada, Solo, setiap hari untuk membeli jersey Persis musim ini. Padahal, jersey baru Persis ini belum tentu digunakan musim ini menyusul belum jelasnya kompetisi Divisi Utama 2015.

Salah satu karyawan apparel PVR yang membantu penjualan jersey Persis Solo di Balai Persis, Bambang Suryono Adi, mengatakan kacaunya kompetisi di Tanah Air tak berdampak bagi penjualan jersey Persis Solo. Terbukti selama bulan Mei ini, rata-rata penjualan jersey Persis baik untuk laga home maupun away bisa laku terjual sekitar 30 potong per hari.

“Jumlah itu hanya yang terjual di stand kami [Balai Persis], belum termasuk yang di beberapa reseller [agen penjualan] kami. Saat ini kami punya lima reseller yang tersebar di beberapa wilayah, mulai dari Gonilan, Colomadu, hingga Dawung. Kalau di total mungkin jumlahnya bisa lebih banyak,” ujar Bambang saat dijumpai wartawan di Balai Persis, Kamis (7/5/205).

Bambang mengaku peminat jersey Persis Solo ini tak hanya berasal dari wilayah Soloraya. Beberapa pembeli juga berasal dari wilayah luar Soloraya, seperti Tangerang, Bandung, Jakarta bahkan luar negeri, seperti Korea dan Jepang.

“Bahkan kemarin ada yang pesan sekitar 40 potong dari Korea. Mereka pesan lewat reseller kami, Radiance yang ada di sekitar kampus UMS Solo. Sementara dari Jepang baru sekitar 10 potong. Semoga ke depan, pesanannya bisa bertambah lagi,” imbuh Bambang.

Penjualan jersey ini memang sedikit banyak membantu pemasukan Persis. Meskipun kompetisi tak kunjung digelar, Persis Solo masih bisa mendapat sedikit pemasukan dari penjualan jersey maupun merchandise. Satu jersey ini dihargai Rp200.000 baik yang home, away maupun kiper. Biasanya, para pembeli menambah pengeluarannya sebesar Rp40.000 untuk menambahkan nama maupun nomor di bagian belakang jersey yang telah mereka beli.

Lantas siapakah nama pemain yang paling banyak diminati oleh para suporter? Bambang mengaku hingga saat ini jarang yang meminta ditambahkan nama maupun nomor pemain kesayangannya di jersey-nya.

“Biasanya mereka meminta jersey-nya ditambahkan angka bertulis 19 dan 23. Itu sesuai dengan tahun kelahiran Persis. Kalau minta ditambahkan nama pemain masih jarang dan bahkan sangat sedikit,” imbuh pria berambut cepak itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya