SOLOPOS.COM - Logo PSSI saat ini. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — PSSI berupaya menanggung biaya tes untuk mendeteksi persebaran Covid-19 pada peserta Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 ketika kompetisi berlanjut Oktober 2020 mendatang. Saat ini federasi masih menghitung kebutuhan dana untuk menggelar tes kesehatan hingga kompetisi usai awal tahun depan.

PSSI mewajibkan klub menggelar tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test bagi pemain, pelatih maupun staf sebelum kompetisi dimulai. Selain itu, klub harus melakukan rapid test secara berkala setiap dua pekan untuk memastikan skuat bebas dari wabah corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan pihaknya berupaya tak membebani klub dalam pengadaan tes kesehatan rutin terkait Covid-19. “Seyogyanya memang federasi yang menanggung itu, seyogyanya demikian,” ujar Iriawan seperti dilansir Liputan6, Senin (29/6/2020).

Moto GP Mau Mulai, Andrea Dovizioso Malah Patah Tulang Selangka

Iriawan tak menampik ada sejumlah klub yang keberatan secara finansial untuk menanggung biaya tes berkala. Sebagai gambaran, biaya melakukan tes PCR sekali per orang ditaksir sekitar Rp1,5 juta-Rp2 juta. Jika satu tim terdapat 40 orang, berarti klub harus mengeluarkan Rp60 juta-Rp80 juta sekali tes.

Dengan demikian klub harus siap menggelontorkan Rp900 juta semusim apabila hendak menggelar tes PCR dua pekan sekali selama kompetisi digelar. Kebutuhan tersebut di luar pengadaan protokol kesehatan lain seperti masker, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan dan vitamin tambahan.

Hitung Anggaran

Iriawan mengaku belum bisa memastikan besaran biaya yang dibutuhkan untuk menggelar tes PCR atau rapid test buat klub. Saat ini pihaknya dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih menghitung kebutuhan anggaran sembari berkomunikasi dengan klub di tiga kasta.

Sebagai perbandingan, Liga Premier Inggris dikabarkan mengeluarkan dana mencapai Rp71,7 miliar untuk tes Covid-19 sebelum kompetisi kembali dimulai. “Akan kami jelaskan setelah ada penghitungan dari PT LIB,” ujar Iriawan.

Satu Pasien Positif Covid-19 Wonogiri Meninggal, ABK Berumur 58 Tahun

Manajer Persis Solo, Hari Purnomo, mendorong agar kebutuhan tes kesehatan rutin ditanggung sepenuhnya oleh federasi. Pihaknya beralasan klub sedang mengalami kesulitan finansial di masa pandemi Covid-19.

“Klub-klub kan tidak ada pemasukan setelah penghentian kompetisi. Jangan sampai malah ada beban finansial baru ketika kompetisi berlanjut,” ujar Hari saat dihubungi Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya