SOLOPOS.COM - Tribun utara Stadion Maguwoharjo yang biasa penuh dengan penonton, di laga lawan Timor Leste, Jumat (1/11/2013) sore tampak lengang.(JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Harianjogja.com, SLEMANDi luar dugaan, tribun penonton Stadion Maguwoharjo yang selalu penuh ketika PSS Sleman berlaga kandang, sore ini, Jumat (1/11/2013) terlihat kosong. Ketika PSS Plus menjamu Timor Leste U-23 sore ini pukul 15.30 WIB, kedua kelompok suporter pendukung PSS yang biasanya memenuhi tribun tak terlihat hingga peluit kick off dibunyikan.

Ketika dikonfirmasi, sesepuh Brigatta Curva Sud (BCS), salah satu kelompok suporter PSS, Trimurti Wahyu Wibowo mengakui bahwa sejak awal pihaknya sudah menolak laga uji coba itu. Ia mengaku, pihaknya sama sekali tak diajak berkomunikasi oleh manajemen terkait digelarnya laga tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oleh karena itu, ia bahkan berani menyebut yang bertanding lawan Timor Leste tersebut bukanlah PSS yang selama ini didukungnya. “Itu bukan PSS, jadi buat apa kami datang ke stadion,” cetus Wahyu.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, menurut dia, laga uji coba itu tak seharusnya digelar mengingat, 7 November mendatang PSS sudah akan melakoni laga penting di babak semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 2013. “Kalau memang manajemen itu tak ada duit, itu baru masuk akal kalau mereka menggelar laga itu. Lha wong ini, manajemen tidak kekurangan duit, kenapa dipaksakan menggelar laga ini. Sekarang, biar dirasakan, bagaimana rasanya kalau kami tak datang ke stadion,” katanya.

Sebaliknya, Manajer PSS Suparjiono membantah jika laga uji coba itu digelar hanya untuk alasan uang. “Ini juga untuk keperluan teknis tim ini juga,” bantahnya.

Ia menegaskan bahwa sebelum memutuskan untuk menggelar laga uji coba ini, dirinya sudah berkomunikasi dengan pelatih PSS.
Dalam komunikasinya itu, ia mengaku sempat menanyakan kepada pelatih mengenai penting tidaknya laga uji coba itu digelar. “Saya tanya pelatih, ternyata beliau bilang berani main. Ya sudah, saya putuskan digelar,” ucapnya.

Sedangkan terkait dengan kekhawatiran recovery, ia membantah jika laga itu banyak berpengaruh pada kondisi kebugaran pemain. “Kalau recovery itu, saya rasa tiga hari saja sudah cukup. Kami kan punya waktu seminggu sebelum lawan Persitara [semifinal Divisi Utama],” tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Panpel Sudibyo sempat mengutarakan harapannya agar laga uji coba lawan Timor Leste ini bisa menyedot banyak penonton. Bahkan dengan optimistis ia berani memasang target pendapatan tiket sebesar Rp375 juta. “Tapi kalau seperti ini, sangat jauh dari target,” ucapnya sebelum pertandingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya