SOLOPOS.COM - Salah satu aksi suporter BCS saat mendukung PSS Sleman berlaga. (bcspss.com)

Karut marut terkait dengan persoalan legalitas Manajer PSS Sleman Baryadi akhirnya ditanggapi serius oleh kelompok suporter

Harianjogja.com, SLEMAN — Karut marut terkait dengan persoalan legalitas Manajer PSS Sleman Baryadi akhirnya ditanggapi serius oleh kelompok suporter skuat Super Elang Jawa, Brigata Curva Sud (BCS).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Baca juga :

Kelompok suporter yang sejak awal mengusung Baryadi sebagai manajer PSS ini tetap menuntut baik PT Putra Sleman Sembada maupun manajemen PSS untuk membawa tim kesayangannya promosi ke Liga 1.

Ekspedisi Mudik 2024

“Atas pengunduran diri Bapak Baryadi, tuntutan BCS masih sama; menuntut PT PSS dan manajemen membawa PSS Sleman ke Liga 1 musim 2018,” ujar koordinator BCS Zulfikar, Jumat (5/1/2018).

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mendesak semua suporter dan masyarakat sepak bola Sleman bisa menjaga iklim kondusif, karena persiapan tim PSS sudah mulai berjalan. Meski demikian, pencermatan terhadap proses PSS menuju target promosi ke Liga 1 wajib dilakukan.

“Mari kita kawal bersama prosesnya sampai PSS Sleman promosi Liga 1 tahun ini,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Zulfikar juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Baryadi dan mendapatkan penjelasan mengenai alasan mundur dari posisi manajer.

Sejatinya, BCS menyayangkan pengunduran diri Baryadi karena baru saja menjalankan tugasnya sebagai manajer. Namun apapun dasar keputusan tersebut, pihak BCS bisa memahami dan tidak akan ikut campur.

BCS meyakini Dewanto dan Sismantoro yang diusung bersama Baryadi tetap berkomitmen membawa PSS Sleman ke Liga 1.

“Oleh karena itu, BCS mengucapkan terima kasih kepada Baryadi karena sempat menyanggupi penunjukan dirinya menjadi manajer hingga akhirnya mengundurkan diri,” ungkapnya.

Terpisah, kepada Harianjogja.com, Baryadi mengaku tetap pada pendiriannya untuk meninggalkan skuat Super Elang Jawa telah bulat.

Mantan manajer Sriwijaya FC ini menyatakan bahwa ada hal yang membuatnya harus mengakhiri kesepakatan lisan dengan PT PSS dan kelompok suporter BCS.

“Bagi saya mereka sudah menyalahi komitmen awal. Jadi saya tetap pada pendirian saya. Saya minta maaf kepada suporter dan masyarakat Sleman yang telah mendukung saya,” kata Baryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya