SOLOPOS.COM - Stadion Maguwoharjo. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

PSS Sleman setidaknya memiliki utang sewa stadion Rp900 juta.

Harianjogja.com, SLEMAN—Pengelola Stadion Maguwoharjo menyatakan PSS Sleman masih memiliki utang sewa stadion senilai Rp900 juta. Sampai kini, utang dari manajemen PSS era 2013 dan 2014 tersebut belum dilunasi dan bakal menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat audit keuangan digelar.

Promosi Perjalanan Uang Logam di Indonesia dari Gobog hingga Koin Edisi Khusus

“Besaran utang tersebut terdiri dari Rp300 juta pada 2013. Dan sisanya Rp600 juta lebih pada 2014. Sampai kini masih menunggu itikad dari pihak manajemen untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkap Kepala UPT Stadion Maguwoharjo, Sumadi kepada Harianjogja.com, Rabu (1/4/2015).

Menurut dia, besaran utang tersebut adalah beban dari manajemen lama PSS. Meski demikian, pihaknya berharap manajamen PSS 2015 ikut memikirkan perihal beban utang tersebut. Jika tidak dipikirkan dan berusaha untuk dilunasi, dipastikan akan membebani keuangan daerah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam laporan BPK tahun lalu, hal ini sempat menjadi temuan. Kami tidak ingin permasalahan yang sama terjadi lagi,” harap Sumadi.

Dia mengungkapkan dibandingkan musim lalu, manajemen PSS Sleman musim ini memang lebih tertib dalam hal pembayaran sewa stadion. Hal ini dibuktikan dengan ketaatan dan kepatuhan dari manajemen serta panpel PSS membayar sewa usai menggelar laga uji coba.

Untuk sewa stadion, lanjut dia, UPT memasang nilai berbeda. Untuk pertandingan resmi dengan menggunakan lampu, UPT memasang tarif Rp25 juta sekali penggunaan. Sedangkan untuk berlatih dikenakan beban Rp750.000 sekali pakai.

“Untuk sewa pakai latihan, kelihatannya baru akan dibayarkan pada akhir musim nanti. Kami sebenarnya hanya menargetkan meraih pendapatan Rp550 juta per tahun untuk sewa stadion, karena ini kan berhubungan juga dengan kegiatan sosial juga,” terang Sumadi.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Operasional PSS Wahyudi Kurniawan mengaku kaget dan terkejut dengan besaran utang dari manajemen lama. Untuk mengatasi persoalan beban tersebut, Yudi mengaku akan menggelar rapat dengan manajemen PSS terkait upaya untuk menutup beban utang sewa stadion.

“Kami rapatkan nanti. Setelah itu kami akan bertemu dengan pihak pengelola untuk mendapatkan kejelasan mengenai permasalahan ini. Kami tidak ingin persoalan ini kembali terjadi pada musim ini,” harap Yudi.

Yudi mengungkapkan sejauh ini pihaknya memang sudah berusaha tertib dalam hal pembayaran sewa stadion. Pendapatan tiket per pertandingan yang biasanya ditarget mencapai Rp200 juta telah diatur sedemikian rupa untuk menutup beban penyelenggaraan pertandingan dan sewa stadion.

“Dan sejauh ini kami lancar,” ucap Yudi.

Sesuaikan jadwal

Di sisi lain, Sumadi menyatakan masih akan berkoordinasi mengingat Persiram Raja Ampat juga akan menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai home ground pada Indonesia Super League tahun ini.

“Kami belum terima jadwal kompetisi. Namun sudah ada pembagian jadwal latihan antarkedua tim,” beber Sumadi.

Sumadi mengungkapkan pada pertengahan musim ini UPT melakukan pembenahan bench pemain. Pembenahan bench tersebut dilakukan oleh UPT sebagai salah satu bentuk perawatan fasilitas di stadion kebanggaan warga Sleman.

“Sekarang sudah mulai dilakukan pengerjaan. Kami harapkan upaya ini mampu menambah kenyamanan dan kelaikan stadion,” ujar Sumadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya