SOLOPOS.COM - PSS Sleman VS Bhayangkara FC. (Harian Jogja - Jumali)

Antisipasi bola silang dan over confidence masih menjadi kendala yang dihadapi oleh PSS Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN — Antisipasi bola silang dan over confidence masih menjadi kendala yang dihadapi oleh PSS Sleman jelang kick off Liga 2 2018.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini terlihat dari belum membaiknya pertahanan PSS saat menghadapi Bhayangkara FC pada laga persahabatan yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (28/2/2018) sore. Di hadapan publik Sleman, tim berjuluk Super Elang Jawa-julukan PSS ini menelan kekalahan 0-2 dari sembilan pemain juara Liga 1 2017.

Adapun dua gol Bhayangkara FC dicetak oleh Herman Dzumafo melalui sundulan kepala pada menit ke-83, dan Dendi Sulistyawan menit ke-86.

Kekalahan ini adalah kekalahan kali kedua yang dihadapi oleh PSS pada laga uji coba usai menjuarai Coppa Sleman 2018, beberapa waktu lalu. Sebelumnya, PSS sempat dikalahkan Persebaya di tempat sama dengan skor 1-4, Sabtu (17/2/2018) sore.

“Kelemahan pada antisipasi bola silang kembali terjadi pada pertandingan tadi. Gol Herman Zumafo tadi seharusnya tidak perlu terjadi, jika tidak terjadi miss tadi. Ini pekerjaan rumah dan harus kami benahi,” kata pelatih PSS Heri Kiswanto usai pertandingan.

Menurut eks pelatih Persela Lamongan ini, kelemahan antisipasi bola silang sebelumnya sangat terlihat pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Apalagi sebanyak empat gol ke gawang yang bersarang ke gawang PSS saat itu semuanya terjadi dengan skema sama, yakni bola silang.

Selain kelemahan pada antisipasi bola silang, Herkis-panggilan akrab Heri Kiswanto mencatat persoalan mentalitas pemain kembali terjadi saat berhadapan dengan Bhayangkara FC. Overconvidence sejumlah pemain, justru menjadi bumerang di babak kedua.

“Padahal, pada babak pertama, tadi permainan sudah cukup baik.  Ini harus segera saya benahi. Saya bersyukur karena mendapatkan lawan kuat dan ini adalah uji coba yang baik karena dari sini saya bisa melihat mana saja yang harus saya benahi,” sambung Herkis.

Sementara pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengaku cukup puas dengan penampilan Hargianto dan kawan-kawan pada pertandingan kali ini. Sebab, apa yang diperkirakan sejak awal bahwa PSS akan tampil fight dan meladeni permainan Bhayangkara FC ternyata terealisasi.

“Sleman bermain fight sejak awal. Ini seperti yang saya perkirakan. Namun, kami punya peluang dan mampu mencetak gol pada pertandingan ini,” ucapnya.

Meski puas dengan penampilan anak asuhnya, Simon mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Sukri yang memimpin jalannya pertandingan. Sebab, dua pemain Bhayangkara yakni Paulo Sergio dan TM Ichsan harus diganjar kartu merah. Padahal, jika melihat kondisi di lapangan, seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi.

Wasit Sukri terpaksa mengusir Paulo Sergio dan pemain PSS Sleman Ahmad Hisyam Tolle pada menit ke-86 setelah menerima kartu kuning kedua. Keduanya terlibat aksi saling menempelkan kepala usai saat Paulo menggiring bola dan ditarik oleh Hisyam dari belakang. Lantaran jatuh, Paulo berdiri dan memberikan wajahnya kepada Hisyam.

Sedangkan satu kartu merah diberikan Sukri kepada TM Ichsan setelah menerima kartu kuning kedua pada menit ke-90, setelah mencoba mengambil bola yang digiring oleh Taufan Hidayat. Sebelumnya, TM Ichsan diberi kartu kuning pada menit 46 setelah melanggar salah satu pemain PSS.

“Jika wasit bekerja dengan baik, seharusnya hal itu tidak akan terjadi. Sejak awal saya sudah perkirakan bahwa Paulo Sergio akan menjadi incaran dari tim lawan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya