SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Gencarnya razia yang digelar petugas, seolah tak pernah menyurutkan usaha para pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Pantai Parangkusumo untuk terus beroperasi. Para penjaja cinta ini memiliki cara agar tak terjaring razia.

Memang, razia yang terus digelar Satpol PP maupun aparat Polres Bantul benar-benar membuat para PSK yang biasa mangkal di seputaran Pantai Parangkusumo kelimpungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Elis (bukan nama sebenarnya), 24, mengaku sejak petugas gencar menggelar operasi, dia tidak berani melayani tamu di penginapan yang banyak terdapat di Pantai Parangtritis maupun Parangkusumo. Dia mengaku, wilayah Bantul hanya digunakan tempat mangkal dan transaksi.

“Paling aman pakai penginapan yang masuk wilayah Gunungkidul. Di Bantul cukup menjadi tempat janjian saja. Melayani tamunya di Gunungkidul,” katanya kepada Harianjogja.com, beberapa waktu lalu.

Pantai Parangtritis memang berbatasan langsung dengan Desa Girijati di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Tinggal berjalan beberapa meter dari Terminal Parangtritis, warga sudah masuk wilayah Gunungkidul.

“Dengan begitu Pak Kandiawan dan kawan-kawan (Kepala Satpol PP) tidak bisa lagi mengejar kami,” ujarnya.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Dewi, 27, PSK yang mengaku berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Untuk menunggu “tamu”, dia masih berani mangkal di beberapa warung dan penginapan yang ada di Parangtritis dan Parangkusumo.

“Begitu ada tamu langsung meluncur ke penginapan di atas [Gunungkidul],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya