SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)— Ketua Umum PSIS Semarang, Soemarmo, mengatakan, timnya tidak akan berpaling ke Kompetisi Sepak Bola Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas pengusaha Arifin Panigoro.

“Kita akan selesaikan dulu Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama ini karena putaran pertama kurang empat pertandingan kemudian jeda dua pekan untuk memasuki putaran kedua,” kata Soemarmo di Semarang, Kamis (20/1).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Soemarmo yang juga Wali Kota Semarang tersebut, kalau sekarang ikut LPI jelas tidak mungkin karena kompetisi itu sendiri sudah berjalan. Akan tetapi, kata dia, untuk menentukan masa depan PSIS, bukan hanya dirinya yang menentukan karena tim itu milik klub-klub anggota PSIS.

“Yang pasti PSIS akan mengikuti kompetisi ini hingga usai, soal masa depannya akan dipikirkan kemudian. Kami berharap pada sisa pertandingan ini, PSIS bisa menunjukkan prestasi yang baik untuk meningkatkan peringkatnya,” katanya.

Ia mengatakan, dirinya memang mendengar adanya larangan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa klub-klub sepak bola tidak boleh menggunakan dana APBD setempat. Tetapi, katanya, larangan itu tentunya tidak bisa diterapkan pada 2011 karena mereka (klub-klub) termasuk PSIS sudah terlanjur mendapatkan kucuran dana APBD (PSIS mendapat Rp5 miliar).

“Kalau sekarang jelas tidak mungkin, tetapi kalau 2012 saya sangat setuju,” katanya. Ia mengakui, hingga saat ini dirinya belum menerim surat dari Mendagri yang isinya pelarangan penggunaan dana APBD untuk klub sepak bola.

“Kalau saya sudah menerima, tentu tidak akan saya langgar. Saya kira bupati atau wali kota daerah lain juga akan bersikap yang sama seperti kita,” katanya.

Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya