SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo, Fabiano Rosa Beltrame, berduel udara dengan pemain PSIM Jogja, Arbeta Rokyawan (kanan) pada pertandingan lanjutan Grup C Liga 2 2021 di Stadion Manahan, Solo, Senin (15/11/2021) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – PSIM Jogja mampu menaklukkan Persis Solo dalam laga bertajuk Derbi Mataram di pekan kedelapan Liga 2. Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro, menyebut Persis Solo tidak beruntung dalam laga tersebut.

Bertanding di Stadion Manaham Solo, Senin (15/11/2021) malam WIB, PSIM menang dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol PSIM itu dibuat oleh Sugeng Effendi pada menit ke-52. Tendangan Sugeng mengenai kaki Fabiano Beltrame sehingga bisa mengecoh penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Persis Solo Kalah dari PSIM, Eko Purdjianto Tak Hadiri Jumpa Pers

Seto Nurdiyantoro mengatakan sudah meyakini timnya bakal memenangkan laga itu. Ia mengaku sangat beruntung dapat memenangkan laga derbi meskipun selama bermain Persis Solo selalu menekan. “Ini bukan partai final, masih ada laga lain kami bisa perbaiki. Persis Solo bagus dan ingin menang. Tetapi Persis Solo tidak beruntung,” kata dia.

Seto mengatakan laga itu laga biasa saja, ia tetap mengevaluasi permaianan PSIM Jogja dan berjuang sangat keras. Menurutnya tidak ada rahasia apapapun dan seperti biasa pemain ingin menang.

Selama jalannya laga, Seto Nurdiyantoro tidak berdiri dari bench pemain PSIM. Seto hanya duduk selama jalannya laga sedangkan instruksi pelatih diserahkan kepada asisten pelatih.

“Memang saya duduk terus, saya kepada para pemain. Saya sudah latihan dan sudah menjalankan hasil selama latihan dengan baik. Pure saya percaya kepada para pemain yang menentukan menang dan kalah. Saya capek kalau berdiri terus, itu saja,” kata dia.

Baca Juga: Ini Susunan Pemain Persis Solo vs PSIM: Irfan Bachdim Starter

Seto mengatakan tidak pernah menyentuh pemain karena dia masih laki-laki normal. Seto hanya mengajak bersama-sama untuk meningkatkan permainan hingga laga derbi. Seto masih mencoba memperbaiki secara perlahan. “Saya tidak menyentuh pemain, saya hanya bicara,” imbuh dia.

Pemain PSIM Yogyakarta, Sugeng Effendi, mengatakan kemenangan itu dapat menjadi momentum meningkatkan tren positif di dua laga akhir. Ia berterima kasih kepada para suporter yang sudah mendukung PSIM. Dalam latihan, pemain fokus penyelesaian akhir. Ia mengaku bangga bisa mencetak gol dan ia serahkan hasil itu ke suporter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya