SOLOPOS.COM - PSIM Jogja vs Hizbul Wathan FC. (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — PSIM Jogja harus menuai hasil pahit setelah ditahan imbang tamunya Hizbul Wathan Football Club (HWFC) dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Manahan pada Senin (4/10/2021) malam. Keunggulan PSIM pupus di menit 88 saat pemain pengganti HWFC menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Permainan Laskar Mataram melalui serangan sayapnya tidak bisa berkembang sepanjang jalannya laga. Di babak kedua, justru perfroma PSIM cenderung menurun. Berbagai peluang emas pun gagal dimanfaatkan. Baru di menit 37, pemain bertahan PSIM Jogja mencetak gol melalui titik putih.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah gol itu, justru PSIM Yogyakarta semakin sulit menggempur HWFC. Masuknya striker Nanda Nurrandi di babak kedua juga tak mampu membawa anak asuhn Seto Nurdiyantoro meraih kemenangan.

Baca Juga: Ternyata Persis Solo Punya Rekor Jelek Lawan Persijap Jepara

Sementara itu, HWFC cenderung sabar dalam bermain. Laskar Mentari memanfaatkan serangan balik saat PSIM Jogja lengah. Pemain anyar HWFC, Make Aldo Maulidino, mampu mengubah ritme permainan di menit akhir. Memanfaatkan kemelut di depan gawang, super sub Bayu Arfian melesatkan bola ke gawang Junaidi pada menit akhir pertandingan.

Kekalahan ini membuat PSIM belum pernah menang di dua laga awal. Sebelumnya, mereka dibekuk PSCS Cilacap dengan skor 0-1. Sementara HWFC kembali meraih hasil imbang setelah sebelumnya seri 1-1 melawan Persijap Jepara.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro, usai pertandingan, mengatakan untuk PSIM Yogyakarta satu poin bukan hal yang maksimal. Namun, ia tetap bersyukur Laskar Mataram mendapat satu poin dalam laga kedua. Ia mengapresiasi para pemain yang telah berjuang luar biasa.

Seto mengakui para pemain tidak bermain lepas dan tampil dengan beban kemenangan. Ia mengakui hasil ini merupakan tanggung jawabnya. Ia segera berbicara ke manajemen terkait kebijakan ke depan denghan harapan pemain masih punya motivasi bermain.

“Babak pertama ada beberapa peluang, sayang peluang 99 persen gol tidak bisa. Babak dua juga sama, semoga pemain bisa melupakan pertandingan ini dan menatap match selanjutnya,” kata dia.

Evaluasi

Terkait lini depan yang kesulitan mencetak gol, Seto mengaku sudah menyiapkan evaluasi. Beberapa hari terakhir penyerang PSIM Yogyakarta pun sudah dilatih penyelesaian akhir. Namun, pertandingan kali ini Laskar Mataram tidak beruntung.

“Saya pikir beban babak pertama masih terasa, kami sudah memberi motivasi tapi pemain belum bisa lepas di babak dua. Tidak bisa los seperti uji coba, tapi ini tetap tanggung jawab saya,” imbuh Seto.

Baca Juga: Diwarnai Kartu Merah, PSIM Jogja Gagal Menang Gegara Gol di Akhir Laga

Benny Wahyudi mengakui para pemain kecewa karena gagal mempertahankan keunggulan hingga pertandingan selesai. Para pemain bakal kerja keras lagi ke depan mengingat persaingan Grup C sangat berat. “Pasti ada evaluasi, semoga ke depan lebih baik,” kata dia.

Pelatih HWFC, Moch. Herrie Setyawan, mengatakan setelah kemasukan lewat penalti, timnya segera mengubah skema. Beberapa pemain anyar dimasukkan. “Penyerang kami masukkan di babak dua, Alhamdulillah bisa membuahkan gol,” kata Herrie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya