SOLOPOS.COM - Pilkada Solo. (Solopos/Whisnu Paksa)

Solopos.com, SOLO -- Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Solo mengaku ditawari sejumlah uang untuk masuk barisan pengusung pasangan Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto sebagai cawali-cawawali Solo dalam Pilkada Solo, 9 Desember 2020.

Tawaran tersebut disampaikan beberapa orang yang mengaku akan menggalang atau memunculkan pasangan cawali-cawawali baru di Pilkada Solo. Tidak main-main, uang yang ditawarkan kepada PSI Solo mencapai hampir Rp1 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Polwan Cantik Sukoharjo Rela Jadi Bakul Jamu Gendong Demi Sosialisasi Bahaya Corona

“Menurut kami nilainya fantastis. Sebagai pendatang baru, tanpa underestimate [memandang remeh], kami merasa nilai yang ditawarkan di luar dugaan. Apalagi PSI hanya punya satu kursi di DPRD,” ujar Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo, kepada Solopos.com, Rabu (5/8/2020).

Ketua DPD PSI Solo itu menjelaskan orang-orang yang mengaku sebagai kelompok pengusung Purnomo-Anung di Pilkada 2020 merupakan tokoh-tokoh politik Solo. “Mereka memperkenalkan diri sebagai tim dari pasangan Purnomo-Anung,” urai dia.

Pria Lansia Asal Banyuanyar Jadi Orang Ke-10 Yang Meninggal Akibat Covid-19 di Solo

Meski nilainya cukup menggiurkan, tawaran itu ditolak oleh Yoga. Alasannya, hingga kini PSI tetap berkomitmen mendukung sosok Gibran Rakabuming Raka sebagai cawali Solo. Dukungan ke Gibran diberikan PSI sejak sebelum turunnya rekomendasi dari DPP PDIP kepada putra Presiden Jokowi tersebut.

Rekomendasi Cawali

Bahkan dalam waktu dekat, DPP PSI akan menyerahkan surat rekomendasi cawali kepada Gibran Rakabuming dan pasangannya, Teguh Prakosa. “Tinggal teknis penyerahan surat, apa Mas Gibran ke Jakarta atau sebaliknya,” imbuh dia.

2 Kecamatan di Solo Ini Nihil Kematian Akibat Covid-19, Mana Saja?

Yoga menjelaskan orang-orang yang mengaku akan mengusung Purnomo-Anung di Pilkada Solo 2020 menyebut koalisi parpol yang akan dibangun terdiri dari PKS, PAN, dan PSI. Posisi PSI walau satu kursi DPRD memegang kunci penting dalam skenario itu.

Dengan komposisi tiga parpol itu jumlah kursinya memenuhi syarat untuk mengusung pasangan cawali-cawawali yakni sembilan kursi. “Itu skenario gerbong politik yang disiapkan. “Desain mereka PKS, PAN, dan PSI. Karena Partai Gerindra sudah lepas, PSI jadi kunci,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya