SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Sedikitnya 24 rekanan proyek kegiatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri kena semprit lantaran tidak menyelesaikan proyek tepat waktu. Puluhan rekanan tersebut terlambat sampai paling lama 12 hari.

Keterlambatan tersebut membuat mereka dibebani denda dengan nilai bervariasi sesuai besaran anggaran yang belum dilaksanakan dan lama hari keterlambatan. Kepala DPU Wonogiri, Sri Kuncoro, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (3/1/2013), menjelaskan 24 rekanan tersebut saat ini telah menyelesaikan semua pekerjaaan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tidak sampai melanggar batas 50 hari keterlambatan. Paling lama hanya 10 hari atau 12 hari. Tapi tetap kami peringatkan agar menjadi pelajaran. Dan, yang jelas mereka tetap harus membayar denda,” beber Kuncoro, sapaannya.

Dia merinci keterlambatan proyek tersebut terjadi pada 17 proyek jalan dan jembatan, satu proyek pembangunan drainase, dua proyek sarana prasarana pemerintah, tiga proyek trotoar, dan satu proyek rabat jalan. Kuncoro memastikan DPU selalu mengawasi dan pada saat tertentu menegur rekanan agar menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sehingga tidak perlu membayar denda.

Sementara itu, jumlah rekanan yang terlambat menyelesaikan proyek tahun 2012 tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. Menurut Kuncoro, hal itu dipicu banyaknya kendala yang muncul tahun 2012. Kendala dimaksud meliputi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April 2012 lalu dan adanya perubahan sistem lelang dari cara manual menjadi elektronik yang membuat pelaksanaan lelang cenderung mundur dari jadwal.

Secara khusus, dia menambahkan harga BBM memang batal naik. Namun, informasi mengenai rencana kenaikan harga itu telah memicu kenaikan harga sejumlah besar material bangunan. Kenaikan harga BBM memang tidak jadi terlaksana. Tapi imbas rencana itu membuat harga material sebagian besar naik.

“Kami mau tidak mau harus mengubah indeks harga satuan barang. Akibatnya waktu lelang molor dari rencana awal,” ujar dia.

Lebih jauh, menghadapi rencana proyek tahun 2013, Kuncoro mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana agar keterlambatan proyek tidak lagi terjadi.

Rencana itu adalah dengan mengadakan lelang kegiatan pada awal Maret. Dengan mengadakan lelang lebih awal, dia optimistis pelaksanaan proyek lebih terkendali dan bisa rampung sesuai rencana. Dia melanjutkan proyek yang akan dilelang Maret 2013 adalah proyek yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) senilai sekitar Rp5,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya