SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kanan) dalam kereta api bawah tanah (subway) Beijing, Tiongkok, Kamis (26/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rini Utami)

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akhirnya batal. Jepang dan Tiongkok diminta mengajukan proposal baru.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia membatalkan proyek kereta cepat senilai US$6 miliar karena proyek tersebut dinilai tidak layak secara komersial. Padahal, beberapa bulan terakhir, Jepang dan Tiongkok sudah berlomba mengajukan proposal dan feasibility study (FS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, pemerintah meminta Jepang dan Tiongkok untuk mengajukan proposal baru pembangunan kereta yang lebih lambat dengan kecepatan sekitar 200 Km per jam antara Jakarta-Bandung.

Menteri Koordinasi (Menko) bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, mengatakan pemerintah akan meminta Jepang dan Tiongkok untuk kembali mengumpulkan proposal baru pembangunan kereta yang lebih murah 30%-40% daripada kereta cepat.

Karena perubahan ini, pengumuman pemenang tender diundur hingga beberapa pekan. Jepang dan Tiongkok diketahui telah melakukan lobi dengan pemerintah Indonesia untuk kontrak kereta cepat (high speed train). “Kami tidak membutuhkan kereta cepat, namun kita butuh kereta dengan kecepatan sedang,” ujar Ramli setelah rapat koordinasi menteri.

Rizal Ramli melihat Jepang dan Tiongkok tengah berkompetisi dengan kuat sehingga pemerintah harusnya membiarkan keduanya berkompetisi dengan maksimal. Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution dengan jelas menegaskan batalnya proyek kereta cepat karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan tidak akan melanjutkan proyek tersebut.

“Presiden telah memutuskan untuk tidak membangun kereta cepat. Cukup kereta dengan kecepatan medium,” jelasnya. Dia kembali mengundang Jepang dan Tiongkok untuk mengumpulkan proposal baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya