SOLOPOS.COM - Groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersendat. Pemerintah menyebut ada masalah pergeseran tanah.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengelak anggapan proyek konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung yang agak tersendat disebabkan oleh kebutuhan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Seusai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (11/4/2017), Luhut mengemukakan persoalan yang tengah dihadapi adalah masalah teknis berupa pergeseran tanah di lokasi pembangunan.

“Menteri [PUPR] Basuki menyampaikan tadi pergerakan tanah yang banyak itu perlu juga teknologi sehingga apabila terjadi gerakan tanah tidak terjadi cost overrun yang tinggi karena keterlambatan pembangunannya,” ujar Luhut.

Dia menuturkan, pelaksana proyek pembangunan dan pemerintah masih menghitung ulang biaya dan persoalan teknis tersebut. Luhut menyebutkan akan ada sedikit rekayasa struktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR untuk mengatasi persoalan tersebut.

Menko Kemaritiman menjamin persoalan pergeseran tanah yang juga menyebabkan insiden retak Jembatan Cisomang, Purwakarta, tidak akan banyak mempengaruhi letak lokasi konstruksi kereta cepat. “Mestinya nggak banyak.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya