SOLOPOS.COM - Patok tol Solo-Jogja tertancap di Kahuman, Polanharjo, Klaten, Selasa (24/11/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Pengadaan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten hingga kini terus bergulir. Dari total 50 desa, pembayaran ganti kerugian atas lahan terdampak dilakukan di enam desa.

Proses pengadaan lahan meliputi sosialisasi, pengukuran bidang identifikasi dan inventarisasi, pengumuman, appraisal, musyarawah ganti kerugian, hingga pemberian ganti kerugian. Pembayaran ganti kerugian sudah dilakukan di enam desa yang di dua kecamatan yakni Delanggu dan Polanharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Airlangga Paparkan 5 Strategi ACRF untuk Integrasikan Ekonomi ASEAN

Pembayaran ganti kerugian di Delanggu sudah dilakukan di Desa Sidomulyo (29 bidang) dan Desa Mendak (19 bidang). Di Polanharjo meliputi Desa Sidoharjo (84 bidang), Polan (2 bidang), Desa Kahuman (99 bidang), Desa Kapungan (191 bidang). Total nilai ganti kerugian yang sudah diberikan yakni Rp376,677 miliar untuk 424 bidang.

Sementara itu, proses pengukuran lahan terdampak sudah dilakukan di 47 desa. Tersisa tiga desa yang belum dipasangi patok oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) yakni Desa Gergunung, Jebugan, dan Bareng Lor di Kecamatan Klaten Utara.

Sementara itu, proses musyawarah bentuk ganti kerugian sudah dilakukan kepada pemilik 1.014 bidang di 12 desa yang tersebar di empat kecamatan (Polanharjo, Delanggu, Ceper, dan Karanganom). Dari jumlah bidang itu, ada 975 pemilik bidang yang setuju atas ganti kerugian yang diberikan.

Sementara, satu pemilik bidang lahan di Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo menyatakan tidak setuju, dan pemilik 38 bidang belum menandatangani persetujuan bentuk ganti kerugian. “Sampai saat ini kami belum mendapatkan gugatan di pengadailan. Kami terus pendekatan kenapa ada yang tidak mau tanda tangan,” kata Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat, saat paparan di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (3/5/2021).

Agung menjelaskan proses pengadaan lahan untuk proyek tol di wilayah Klaten ditargetkan rampung pada akhir 2021. “Diharapkan nanti pada 2022 pembangunan bisa dimulai,” kata Agung.

Baca Juga: Keberhasilan PTM, Perilaku dan Kejujuran Orang Tua

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan proses pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Solo-Jogja hingga kini berlangsung kondusif. Namun, dia berharap pemerintah pusat bisa meminimalisasi potensi permasalahan ketika proyek berlangsung.

“Ketika nanti sampai proses pembangunan itu ada potensi permasalahan yang bisa berdampak langsung ke masyarakat. Seperti kaitannya jalan yang dilewati kendaraan yang membawa material. Setelah itu kan ada perbaikan. Saluran irigasi kemudian timbunan material tadi sangat dibutuhkan kerja sama dengan kabupaten lain,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya