SOLOPOS.COM - Orang tua calon siswa dari Kecamatan Klaten Tengah mendatangi SMAN 1 Klaten untuk meminta kejelasan ihwal penerapan jalur zonasi, Selasa (22/6/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Orang tua calon siswa dari wilayah Kecamatan Klaten Tengah ramai-ramai mendatangi SMAN 1 Klaten untuk memprotes sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru atau PPDB online, Selasa (22/6/2021).

Protes dipicu karena anak-anak mereka tersingkir dari jalur zonasi meski jarak domisili kurang dari 1 km. Sementara pendaftar dari wilayah lain dengan radius lebih jauh masih bertahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Orang tua yang mayoritas ibu-ibu itu silih berganti mendatangi SMAN 1 Klaten di Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, untuk mempertanyakan sistem zonasi PPDB yang diterapkan di SMAN 1 Klaten. Sebagian dari mereka bertahan hingga ada kejelasan.

Sebagai informasi, SMAN 1 Klaten berlokasi di wilayah perbatasan antara Kecamatan Klaten Tengah dan Klaten Selatan. Salah satu orang tua siswa, Ida Nuraini, 46, mengatakan anaknya berdomisili di Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, dengan radius sekitar 700 meter dari sekolah.

Baca Juga: Waspada! 35 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Di Klaten Tak Punya Komorbid

“Mendaftarnya kemarin. Tadi pagi nama anak saya masih ada di urutan 82. Pukul 10.00 WIB ternyata sudah terbuang dengan alasan zonasi khusus,” kata Ida saat ditemui wartawan di SMAN 1 Klaten, Selasa.

Ida mengatakan dari penjelasan yang ia terima, calon siswa dari Kecamatan Klaten Tengah mendapatkan kuota pada zonasi khusus SMAN 1 Klaten. Zonasi khusus dimaksud yakni untuk kecamatan yang tidak ada SMA dan SMK. Sementara itu, di Klaten Tengah tak ada SMA dan SMK negeri.

Sistem Zona Dinilai Merugikan

“Di zonasi khusus itu hanya diambil 10-12 orang. Ini sangat merugikan kami. Kalau seperti itu jangan ada sekolah yang berzonasi, menggunakan jalur prestasi saja sehingga kami bisa memprediksi anak kami harus sekolah di mana,” kata Ida.

Ida mengatakan tak hanya nama anaknya yang tersingkir dari jalur zonasi PPDB SMAN 1 Klaten. Setidaknya ada 40-50 calon siswa dari wilayah Klaten Tengah yang tak masuk daftar zonasi meski tinggal di radius kurang dari 1 km.

Baca Juga: Nongkrong Berkerumun di Klaten, Siap-Siap Jadi Sasaran Swab Antigen

Sementara nama siswa dengan radius domisili lebih dari 1 km bahkan 16 km masih berada dalam daftar calon siswa yang diterima melalui sistem zonasi. “Tuntutannya sistem diubah karena kami dekat dengan sistem zonasi. Kalau seperti ini kasihan anak-anak, apa mau tidak sekolah? Daftar sekolah swasta tidak bisa karena sudah tutup, jalur prestasi tidak masuk. Mau ke SMAN 2 Klaten dan SMAN 3 Klaten tidak masuk,” katanya.

Hingga Selasa siang Ida tetap bertahan di SMAN 1 Klaten hingga ada kejelasan ihwal sistem zonasi PPDB tersebut. Ia bersama ibu-ibu lainnya menunggu penjelasan dari panitia atau kepala sekolah mengenai hasil koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah. “Kalau tidak ada solusi, besok kami akan ke kantor cabang dinas,” kata Ida.

Tanggapan Kepala Sekolah

Salah satu calon siswa, Anindya, 15, mendaftar melalui online pada Senin pagi. Namun, namanya tak lagi ada dalam daftar calon siswa jalur zonasi. Padahal radius tempat tinggalnya di Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, dekat sekolah. “Kalau radius tempat tinggal saya itu 812 meter dari sekolah,” kata Anindya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di Klaten Diikuti 5.000 Warga

Kepala SMAN 1 Klaten, Sutrisno, mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng ihwal keluhan orang tua calon siswa dari Klaten Tengah.

“Tadi saya sudah memberikan masukan terkait banyaknya calon peserta didik baru di Klaten Tengah yang terganjal masuk jalur khusus. Kami sudah mengakomodasi dan silakan dicek lagi, sekarang sudah normal. Artinya calon peserta didik Klaten Tengah masuk jalur zonasi reguler plus masuk jalur zonasi khusus,” kata Sutrisno saat dihubungi Solopos.com, Selasa petang.

Sutrisno mengatakan kuota siswa yang diterima dari jalur zonasi PPDB SMAN 1 Klaten yakini 55 persen atau sekitar 218 siswa. Ihwal masalah zonasi yang terjadi sebelumnya, Sutrisno menuturkan sistem PPDB online masih terus dilakukan pembenahan. “Karena memang sebelumnya dari sistem belum mengakomodasi. Setelah kami klarifikasi, sekarang sudah bisa diatasi,” kata Sutrisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya