SOLOPOS.COM - Pembakaran atribut Partai Demokrat yang dilakukan sejumlah kader di Pekanbaru yang menolak Musda. (Liputan6.com)

Solopos.com, RIAU — Aksi protes pelaksanaan musyawarah daerah (Musda), sejumlah kader Partai Demokrat di Riau membakar atribut partai, mulai dari bendera, baju, hingga jas. Aksi dilakukan di depan Kantor DPD Demokrat di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Puluhan kader juga membakar kartu anggota Partai Demokrat. Aksi ini dilakukan secara bergantian dan disaksikan oleh Ketua DPD Demokrat Riau periode 2017-2022, Asri Auzar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebenarnya Asri selesai menjabat pada pertengahan tahun depan. Namun Musda dipercepat sehingga posisi Asri terdongkel. Digantikan oleh Agung Nugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Pekanbaru.

Baca juga: MPR Marah Anggaran Berkurang, Menkeu: Fokus Corona!

Agung Nugroho terpilih secara aklamasi di Musda yang diselenggarakan di SKA Co-Ex, Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru pada 30 November 2021. Dia terpilih secara aklamasi setelah menjadi calon tunggal.

Usai membakar atribut partai bersama kader Demokrat, Asri Auzar menyatakan mundur dari partai berlambang mercy itu. Dia menyatakan Musda yang memilih Agung Nugroho sebagai ketua tidak sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga partai.

Dia menyebut ada upaya pengambilalihan paksa terhadap posisinya. Asri menilai Musda seharusnya dilakukan sesuai tahapan yang jelas karena masa kepemimpinannya belum habis.

“Seharusnya tugas saya selesai tahun 2022, pada hari ini dilakukan Musda, apa namanya, apa Musdalub, saya pun tak tahu,” kata Asri, dikutip dari Liputan6.com, Senin (1/12/2021).

Baca juga: Peserta Reuni 212 Bakal Kena Sanksi Pidana

Atas kejadian ini, Asri berpesan kepada kader Demokrat di seluruh Indonesia untuk berhati-hati. Dia merasa telah dizalimi oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Kita sama-sama berjuang kemarin, bersama-sama dengan Ketua Umum AHY. Namun kezalimannya hari ini ditunjukkannya kepada Asri Auzar,” kata Asri.

Meski begitu, Asri mengaku ikhlas menerima apa yang dialaminya. Dia pun hanya berharap ada balasan dari Tuhan terhadap kezaliman ini. “Mudah-mudahan Allah akan tahu dan memberi balasan pada orang yang menzalimi diri saya,” tegas Asri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya