SOLOPOS.COM - Serangkaian kegiatan upacara Melasti pada Minggu (27/2/2022) di Pantai Parangkusumo, Bantul, DIY.(Catur Dwi Janati/Harian Jogja)

Solopos.com, BANTUL — Umat Hindu di Bantul, DIY  menggelar Melasti sebagai rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1994. Diselenggarakan di tengah PPKM Level 3, Melasti digelardi Pantai Parangkusumo, Bantul dengan prokes ketat dan tanpa arak-arakan.

Ketua Umum Panitia Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944 DIY, Putu Sugiartha Sanjaya menyampaikan persembahyangan Melasti tahun ini dilaksanakan dengan sejumlah prokes ketat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk menghindari kerumunan, iring-iringan pun tidak dilakukan dalam Melasti tahun ini, melainkan umat langsung menuju ke bibir Pantai Parangkusumo untuk mengikuti serangkaian prosesi persembahyangan. Jumlah umat yang mengikuti Melasti pun dibatasi hanya sekitar 200 orang.

Baca Juga: Tak Mau Tragedi Maut Bantul Terulang, Ini yang Dilakukan Dishub Solo

“Panitia Nyepi sangat memperhatikan dengan itu, bisa kita lihat bagaimana kami menerapkan prokes. Seperti ada hand sanitizer, cuci tangan, ada masker, jaga jarak dan jumlah umat yang hadir sangat kita batasi biar Covid ini tidak bertambah,” terang Sugiartha pada Minggu (27/2/2022).

Dijelaskan Sugiartha, upacara Melasti bertujuan untuk memohon kepada Tuhan agar mikro kosmos dan makro kosmos itu dibersihkan. “Kita mohon supaya dibersihkan karena apa, supaya pikiran, perkataan, dan perbuatan kita menjadi lebih baik.

“Melalui Melasti kita membuang kotoran-kotoran itu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar itu dibersihkan supaya kita siap menyelenggarakan Hari Raya Nyepi,” imbuhnya.

Di sisi lain, melalui Melasti umat memohon agar disucikan juga alam ini, yaitu makro kosmos. Agar alam ini bisa menjadi tempat yang harmonis bagi manusia dan seisinya,” tambahnya.

Baca Juga: Banyak Nakes Solo Kena Covid-19, Puskesmas Pembantu Ditutup Sementara

Tema Nyepi Tahun Saka 1944 adalah “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh.” Melalui nilai tersebut, moderasi beragama diharapkan dapat diperkuat.

“Jadi itu akan menuju keharmonisan yang akan menuju kedamaian, sehingga bisa mewujudkan Indonesia yang lebih tangguh,” tukasnya.

Sehari sebelum Melasti, umat Hindu terlebih dahulu melakukan reresik segoro. Puncaknya pada upacara Melasti, baragam sesaji yang dibawa dalam upacara dilepas ke laut atau dilakukan prosesi labuhan.

Baca Juga: Umat Hindu di Boyolali Gelar Upacara Melasti di Umbul Siti Inggil

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih Halim, menyampaikan niilai Tat Twam Asi menuju Indonesia Tangguh yang diusung dalam tema Nyepi tahun ini di dalamnya mengandung spirit untuk membersihkan kotoran baik pada buwana alit yaitu manusia dan buwana agung bumi agar bisa selaras.

“Kita ingin bumi ini bersih dan dihuni orang-orang baik,” tuturnya

“Atas nama Pemkab Bantul, selamat memperingati hari raya Nyepi tahun saka 1944 atau bertepatan dengan tahun 2022. Teriring harapan semoga umat Hindu di DIY, khususnya Kabupaten Bantul senantiasa mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan, hidup rukun damai selalu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya