SOLOPOS.COM - Gubernur Jakarta Anies Baswedan (kanan batik biru) melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. [Instagram@aniesbaswedan]

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah polemik gelaran Formula E, Project Director Sportainment Jakpro, Muhammad Maulana, tiba-tiba mengundurkan diri dari Jakpro.

Jakpro adalah penyelenggara Formula E di Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semasa di JakPro, Maulana terlibat dalam penyelenggaraan Formula E Jakarta.

“Benar, mengundurkan diri,” ujar Direktur JakPro, Gunung Kartiko, kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Jangan Heboh

Gunung mengatakan Maulana selama di JakPro menjabat sebagai Strategic Business Unit (SBU) Sportainment JakPro.

Maulana merangkap SBU terkait Formula E.

“Beliau itu di JakPro selevel kadiv, jadi sebagai seorang karyawan Jakpro mengundurkan diri suatu hal yang wajar. Jadi jangan dibikin kok heboh banget. Posisinya Pak Maulana kan dulu SBU Sportainment, tapi merangkap SBU Formula E,” ujarnya.

Baca Juga: Ajang Formula E Jalan Terus, Anies Siapkan 5 Venue 

Gunung menyebut Maulana mengundurkan beberapa pekan lalu.

Dia juga tak mau pengunduran Maulana dikaitkan dengan Formula E.

Sebab, menurutnya, itu merupakan hak karyawan.

“Jangan dikait-kaitin. Dia berhaklah… dia punya karier yang lain,” ujarnya.

Tetap Lanjut

Seperti diketahui, Jakpro memastikan gelaran Formula E tetap lanjut kendati Fraksi PDIP dan PSI mengotot untuk mengajukan interpelasi terkait Formula E kepada Gubernur DKI Anies Baswedan.

JakPro sedang menyiapkan lima venue untuk gelaran Formula E.

Baca Juga: Diserang Soal Formula E, Pemprov DKI Jakarta Akhirnya Buka Suara 

“Venue yang jelas bukan di Monas, itu saja clue-nya,” kata Direktur JakPro, Gunung Kartiko kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Gunung menjelaskan hingga kini lokasi Formula E di Monas terkendala perizinan dari pemerintah pusat.

Ikon Jakarta

Oleh karena itu, JakPro memutuskan mencari lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon kota Jakarta.

“Banyak, ada 5 alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kami cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta,” sambungnya.

Dia mengatakan nantinya Formula E Operation (FEO) akan meninjau langsung lokasi-lokasi yang dijadikan calon trek balap Formula E.

“Nantinya gini, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei, mapping semua. Baru akan ditentukan yang bagus, (misal) alternatif 1 atau 2,” lanjutnya.

3 Tahun

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta blak-blakan soal anggaran Formula E yang bakal digelar selama 3 tahun berturut-turut.

Salah satu yang dijelaskan ialah penggunaan APBD DKI untuk Formula E.

Penjelasan itu dipaparkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta dalam dokumen “Katanya Vs Faktanya Formula E” pada Rabu (29/9/2021).



Pemprov DKI menjelaskan soal “katanya” Formula E hanya untung jika digelar selama 5 tahun berturut-turut dan hanya dua kota yang melakukan hal itu serta mengalami kerugian.

Pemprov DKI menjawab dengan mengungkap kesepakatan terbaru dengan FEO selaku penyelenggara Formula E.

“Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024,” ucap Pemprov DKI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya