SOLOPOS.COM - Foto Jalan Malioboro (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto )

Foto Jalan Malioboro
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA-Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama BLH Kota Jogja menyelenggarakan pemantauan kualitas udara perkotaan sebagai bagian dari pelaksanaan program langit biru atau prolabir yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

“Pemantauan kualitas udara perkotaan tersebut juga menjadi bagian dari penilaian Adipura. Yogyakarta termasuk dalam 33 kota metropolitan dan besar di Indonesia yang dipantau kualitas udaranya sebagai bagian dari penilaian di samping penanganan sampah dan pengelolaan sungai,” kata Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, Peter Lawoasal, Selasa (2/7/2013).

Di Kota Jogja, kegiatan evaluasi pemantauan kualitas udara akan dilakukan dalam beberapa jenis kegiatan seperti pemantauan kualitas udara, uji petik emisi kendaraan bermotor, dan pemantauan kinerja lalu lintas.

Ekspedisi Mudik 2024

Pelaksanaan kegiatan tersebut akan dilakukan di sejumlah lokasi pada 2-4 Juli, di antaranya di Jalan Sudirman, depan Kampus LPP, area parkir Purawisata, Jalan Brigjen Katamso, Gedung Balai Pamungkas di Jalan Yos Sudarso, Jogja.

Ia berharap, masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, khususnya saat uji petik emisi kendaraan karena tidak akan dipungut biaya dan kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan pemeriksaan rutin kelengkapan syarat administrasi kendaraan bermotor.

Secara umum, Peter mengatakan kualitas udara di Kota Yogyakarta masih cukup bagus, meskipun ada parameter yang sudah berada di atas ambang batas yang ditetapkan, yaitu kandungan hidrokarbon.

“Saat musim liburan seperti sekarang dengan volume kendaraan yang masuk ke Jogja cukup besar, maka kandungan hidrokarbon bisa semakin meningkat,” katanya.

Hidrokarbon, lanjut dia, disebabkan adanya proses pembakaran bahan bakar kendaraan yang tidak sempurna dan kemudian terlepas ke udara menyatu dengan unsur hidrogen.

BLH, lanjut dia, telah mengupayakan sejumlah langkah agar kualitas udara di Jogja bisa tetap terjaga, seperti menanam banyak pohon perindang yang mampu menyerap polutan dengan cepat seperti Angsana.

Sementara itu, petugas lapangan pengujian kualitas udara Rudy Setiawan mengatakan, pengujian akan dilakukan untuk setidaknya delapan variabel, seperti unsur karbonmonoksida, oksida, hidrokarbon, partiket debu, dan suhu.

“Setiap kali pengujian, alat akan dipasang selama 24 jam untuk memperoleh data yang akurat. Data tersebut kemudian diolah sehingga bisa diketahui kualitas udara di Jogja,” katanya.

Selain memasang alat pengujian kualitas udara, petugas juga memasang dua unit kamera untuk memantau kinerja lalu lintas di ruas Jalan Jenderal Sudirman. Pemantauan akan dilakukan setidaknya selama 14 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya