SOLOPOS.COM - Ilustrasi program bela negara (JIBI/Bisnis/Antara)

Program Bela Negara yang diusung Kementerian Pertahanan menjadi perbincangan member Paguma (Paguyuban Madiun).

Madiupos.com, MADIUN — Menteri Pertahanan Ryanizard Ryacudu mewajibkan seluruh warga negara Indonesia (WNI) mengikuti program bela negara. WNI mulai dari siswa TK hingga pegawai kantoran nantinya tidak ada yang luput dari program Kemeneterian Pertahanan tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kebijakan pemerintah pusat pimpinan Presiden Joko Widodo mengenai kewajiban WNI mengikuti program bela negara ramai pula diperbincangkan member Grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun). Pantauan Madiunpos.com di Facebook, Kamis (15/10/2015) pagi, tautan berita program bela negara yang diunggah pengguna akun Facebook Yusuf Wibisono di grup Facebook Paguma sejak Selasa (13/10/2015) telah disukai 62 akun Facebook dan mendapat 176 komentar yang beragam.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengguna akun Facebook Suharjiono Drs di dalam kolom komentar sepakat seluruh WNI wajib mengikuti bela negara. Namun, menurut dia, WNI yang mengikuti program bela negara itu perlu mendapat uang ganti keringat dari pemerintah. “Itu bagus, tapi yo jangan cuma-cuma dong kasihan rakyat. TNI, Polri pendidikan sudah ada bayar. Jadi kalau rakyat ya harus ada uang keringat, adil, dan nasionalisme tetap tapi perut juga kenyang,” harap Suharijono.

Uang Lelah
Senada dengan Suharjiono, pengguna akun Facebook R Aryo Putro, menyampaikan pemerintah minimal menyediakan uang lelah untuk diberikan kepada WNI yang turut dalam program bela negara. “Ya minimal ada uang lelahnya siap saja pak…” komentar Aryo Putro.

Sementara itu, pemilik akun Facebook Yanuar Saputra menilai Indonesia tidak sedang menghadapi perang. Menurut dia, program bela negara cukup hanya dikenalkan kepada rakyat, para pelajar khususnya. “Negara tidak dalam keadaan perang, cukup sebatas dikenalkan pada pelajar sudah cukup. Kalau harus semua wah kacau yang diperlukan saat ini bela rakyat. Banyak hak rakyat terenggut,” nilai Yanuar.

Wamil di Korsel
Tidak semua member Paguma menolak program bela negara. Pengguna akun Facebook Evan Nur Irvanto menyebut keikutsertaan dalam program bela negara merupakan wujud kongkret sebagai WNI yang baik. “Dibayar atau enggak dibayar itu sudah kewajiban… Di Korea kebanyakan [warga] usia 20 tahun sudah mulai ikut wamil [wajib militer]… Contohnya temanku dia ikut dan tidak keberatan walau sebulan cuma dibayar 500 ribu won. Padahal gaji dia per bulan di pabrik rata-rata 2,7 juta won. Tapi dia tetap semangat ikut dan enggak keberatan… intinya harus sadar diri bahwa itu kewajiban sebagai warga negara,” jelas Evan.

Sayangnya tak dijelaskan oleh Evan risiko warga negara Korea Selatan yang menghindar dari program bela negara berwujud wajib militer di negara yang bertetangga dengan Korea Utara tersebut.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya