SOLOPOS.COM - Faisal Basri (JIBI/Solopos/Antara)

Program 35.000 megawatt dikritik pengamat migas Faisal Basri yang menilai proyek sebagai mimpi.

Solopos.com, JAKARTA – Proyek pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK dinilai bukan program yang rasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“35.000 Ribu megawatt, menurut saya itu mimpi. Ya mungkin bisa, pembangkitnya ada. Tapi kan harus membangun 42.000 kilometer transmisi, yang berarti lebih panjang dari diameter ekuator,” kata pengamat minyak dan gas Faisal Basri di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Faisal menilai gagasan tersebut sangat tidak realistis.

Berdasarkan data dari PT PLN, saat ini pemerintah mencanangkan program infrastruktur pembangkit listrik sebesar 35.500 megawatt, dengan tahapan konstruksi mencapai 7.400 megawatt.

Tahap konstruksi dilakukan di sejumlah wilayah seperti Sumatera 2.586 megawatt, Kalimantan 981 megawatt, Jawa-Bali 2.972 megawatt, Nusa Tenggara 276 megawatt, Sulawesi 479 megawatt, Maluku 50 megawatt, dan Papua 68 megawatt.

Untuk menopang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7 persen, maka diperlukan pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 8,8 persen, dan target rasio elektrifikasi mencapai 97,4 persen.

Dia menjelaskan kapasitas pembangkit listrik saat ini yang sebesar 43.0000-45.000 megawatt merupakan hasil kerja yang memakan waktu sangat lama, bahkan sejak jaman kolonial Belanda.

Oleh sebab itu, apabila pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt yang diselesaikan dalam jangka waktu lima tahun akan sangat sulit dilakukan.

“Selain itu juga soal pegawainya. Menyelesaikan proyek sebesar itu dalam lima tahun harus menambah pegawai juga. Tidak bisa dicetak begitu saja dalam waktu sekejap,” tukas mantan ketua tim reformasi migas tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya