SOLOPOS.COM - Patung Ki Nartosabdo di timur Kantor Setda Klaten yang menuai kritikan dari kalangan seniman sejak dibangun pada 2012. (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, KLATENKi Narto Sabdo merupakan dalang kondang di Tanah Air dari Kabupaten Klaten. Ki Narto Sabdo lahir, 25 Agustus 1925 dan meninggal dunia di Semarang, 7 Oktober 1985.

Nama asli Ki Narto Sabdo adalah Soenarto. Ia merupakan putra seorang pengrajin sarung keris bernama Partinoyo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun berasal dari Jawa Tengah, aksi panggung Ki Narto Sabdo asal Klaten ini muncul kali pertama sebagai dalang di Jakarta, tepatnya di Gedung PTIK yang disiarkan secara langsung oleh RRI pada 28 April 1958. Lakon yang ia tampilkan saat itu adalah Kresna Duta.

Di Klaten terdapat patung guna mengenang jasa Ki Narto Sabdo. Meski sempat dikritik habis-habisan oleh pelaku seni, patung tersebut masih berdiri di persimpangan Jl. Merbabu dan Jl. Merapi.

Maestro dalang asal Klaten itu dianugerahi gelar Pahlawan Budaya oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Baca Juga: Ki Nartosabdo Diabadikan Jadi Nama Jalan di Semarang

Penghargaan itu diberikan kepada Jarot Sabdono, ahli waris dari Ki Narto Sabdo di sela-sela Diskusi Budaya Menjaga Sang Maestro Ki Nartosabdo yang digelar Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jawa Tengah (FWPJT) di Semarang, Selasa (9/11/2021) malam.

Pemprov Jateng juga telah membangun patung Ki Narto Sabdo yang lahir dan dibesarkan di Klaten itu, yakni di kawasan Kota Lama Semarang. Patung itu dibangun di Jl. Pemuda yang berada tak jauh dari Alun-Alun Kota Semarang.

Patung itu diresmikan, Selasa (30/3/2021) sebagai penghargaan agar masyarakat mengingat kebesaran sang dalang yang namanya sudah mendunia ini. Di Semarang pula, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga mengabadikan nama Ki Narto Sabdo asal Klaten sebagai nama sebuah jalan di kawasan Pasar Johar Semarang.

Selain sebagai dalang ternama, Ki Narto Sabdo asal Klaten juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Jawa yang sangat produktif.

Baca Juga: Membaca Ulang Karya Ki Nartosabdo untuk Generasi Z

Melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang didirikan, lahir sekitar 319 buah judul lagu (lelagon) atau gending seperti Caping Gunung, Gambang Suling, Ibu Pertiwi, Klinci Ucul, Prau Layar, Ngundhuh Layangan, Aja Diplèroki, dan Rujak Jeruk.

Lagu-lagu itu sebenarnya cukup familiar, namun mungkin tak banyak yang tahu bila pencipta lagu-lagu tersebut tak lain Ki Narto Sabdo dari Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya