Solopos.com, SOLO — Sosok Putri Tanjung menjadi trending topic atau topik hangat di Twitter setelah gambar yang bertuliskan “Gimana kita bisa tahu risikonya kalo engga kita ambil? High risk, high return“. Nama Putri Tanjung yang tengah hangat dibicarakan membuat banyak orang bertanya profil perempuan tersebut.
Unggahan berupa gambar Putri Tanjung lengkap denagan qoutesnya itu diunggah di akun Twitter @danaferdianto pada Rabu (19/1/2022), pagi. Hingga kini, nama Putri Tanjung masih bertengger di trending topic twitter dengan 35.100 lebih cuitan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Unggahan bergambar Putri Tanjung itu pun menjadi perdebatan warganet di Twitter. Tak sedikit netizen yang membandingkan keadaannya dengan Putri Tanjung yang memiliki profil staf khusus Presiden RI.
Baca Juga: Diadopsi Ivan Gunawan dan Celine Evagelista, Apa Itu Spirit Doll?
Profil Putri Tanjung
Putri Tanjung memiliki nama lengkap Putri Indahsari Tanjung. Ia merupakan putri dari pengusaha dan Pimpinan CT Corp Chairul Tanjung dan Anita Tanjung. Anak sulung dari dua bersaudara ini lahir 22 September 1996 di Jakarta. Putri Chairul Tanjung ini pernah mengenyam pendidikan di Academy of Art University, Amerika Serikat.
Dikutip dari Bisnis, Rabu (19/1/2022), Putri Tanjung yang menyukai dunia seni membuat film berjudul Kinetik pada 2017. Ia juga memiliki usaha Event Organizer (EO) bernama Creativepreneur Event Creator di usia 15 tahun. Putri Tanjung pun kerap membuat acara bertema kewirausahaan.
Berkat pengalamannya di dunia EO, ia kerap mengisi acara-acara pemuda dan berkampanye di bidang wirausaha.
Baca Juga: Profil Nikita Mirzani, Artis Sensasional Yang Tertimpa Petisi Boikot
Putri Tanjung menjadi staf khusus Presiden saat berumur 23 tahun. Dia bertugas membantu Presiden dalam memberdayakan industri, kreatif, kewirausahaan anak muda, daya jual produk UMKM dan peningkatan daya guna kreator kreatif muda.
Suka Membuat Acara
Dikutip dari Antaranews, Putri kerap membuat event saat masih di bangku kuliah meski kerap bolak-balik Jakarta-San Francisco. Ia pun sudah terbiasa mendapatkan penolakan saat mempersentasikan proposal acaranya saat usia 17 tahun.
Ia juga dikenal sebagai inisiator gerakan Muda Bergerak, proyek dibuat dengan rekan-rekannya. Gerakan itu memiliki tujuan mendorong semangat para pemuda sebagai inspirasi bangsa untuk berkontribusi pada lingkungan sekitarnya.