SOLOPOS.COM - Nicole Shanahan. (Bloomberg)

Solopos.com, SOLO-Profil Nicole Shanahan menarik perhatian sejak dia dikabarkan selingkuh dengan CEO Tesla, Elon Musk. Sementara itu Musk telah membatah kabar tersebut melalui cuitan di Twitter.

Dilansir dari The Straits Times, Selasa (26/7/2022), laporan dugaan perselingkuhan bermula ketika Musk dilaporkan bertemu dengan Shanahan pada awal Desember 2021 di Miami, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Ini bukanlah kali pertama Musk dikabarkan jadi orang ketiga, sebelumnya dia juga dikabarkan jadi orang ketiga dalam perkawinan Johnny Depp dan Amber Heard.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun rumor itu juga dibantah Musk. Mengutip BBC, Selasa, meskipun ada perjanjian pranikah, Brin dan Shanahan saat ini sedang menegosiasikan penyelesaian perceraian, yang bisa mencapai US$1 miliar (£ 830 juta), demikian menurut Wall Street Journal.

Namanya menarik perhatian karena dikabarkan memiliki hubungan dengan Elon Musk, berikut ini profil Nicole Shanahan. Dia adalah adalah pengacara yang berbasis di California dan pendiri perusahaan teknologi hukum ClearAccessIP dan Yayasan Bia-Echo, menurut profil LinkedIn-nya.

Baca Juga: Elon Musk Dikabarkan Punya Anak Kembar dengan Karyawan Perusahaannya

The Bia-Echo Foundation adalah organisasi filantropi yang mempromosikan “umur panjang reproduksi & kesetaraan, reformasi peradilan pidana dan planet yang sehat & layak huni”.

Diketahui, Shanahan dan Brin telah menikah selama lebih dari tiga tahun dan pada Juni 2021 mereka berencana untuk bercerai, dengan alasan perbedaan yang tidak dapat didamaikan.  Hubungan mereka berakhir pada Januari 2022 ketika Brin mengajukan gugatan cerai. Karena Shanahan dan Brin menandatangani perjanjian pranikah, maka saat ini mereka sedang menegosiasikan persyaratan perceraiannya.

Shanahan adalah lulusan dari University of Puget Sound dalam menempuh ekonomi, studi Asia, dan bahasa Mandarin. Adapun, dia memperoleh gelar sarjana hukum di Universitas Santa Clara dan mengikuti pertukaran pelajar di National University of Singapore.

Baca Juga: Anak Transgender Elon Musk Ganti Nama, Ini Alasannya

Shanahan merupakan seorang pengacara dan peneliti di CodeX, Stanford Center for Legal Informatics. Dia juga pendiri dan CEO dari ClearAccessIP — sebuah firma berbasis di Palo Alto yang membantu pemilik paten mengelola dan memonetisasi hak kekayaan intelektual mereka. Namun, pada 2020 ClearAccessIP diakuisisi oleh saingannya IPwe.

Mengutip Bisnis.com, pada 2019 Shanahan memulai yayasannya sendiri yang bernama Bia-Echo. Dia menjanjikan $100 juta untuk umur panjang reproduksi — akses ke teknologi medis yang membantu perempuan melahirkan anak di kemudian hari — dan reformasi peradilan pidana, bersama dengan isu-isu lainnya.

Baca Juga: Akhirnya! Elon Musk Tanggapi Kasus Johnny Depp dan Amber Heard

“Saya ingin menyampaikan hal itu dan meyakinkan semua orang bahwa saya berkomitmen seperti biasa untuk mendedikasikan pekerjaan hidup saya untuk keadilan sosial, solusi iklim, dan demokrasi yang penuh perhatian dan penuh perhatian,” kata Shanahan dalam sebuah wawancara bulan ini.

Sementara itu sebelum isu skandal muncul, kehidupan pribadi Elon Musk telah menarik perhatian publik saat dia mengkonfirmasi laporan bahwa dia memiliki anak kembar pada akhir tahun 2021 dengan Shivon Zilis – seorang eksekutif di perusahaan teknologinya Neuralink.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya