SOLOPOS.COM - Politikus Gerindra DKI Jakarta M. Taufik (Antara)

Solopos.cm, SOLO—Politikus senior Partai Gerindra Mohamad Taufik atau M. Taufik menyatakan bakal mundur dari partai dan DPRD DKI Jakarta. Posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta telah digantikan oleh Rani Mauliani yang selama ini menjabat sebagai Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022).

M. Taufik yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Gerindra DKI Jakarta mengaku sudah tidak nyaman di Gerindra. Isu dukungan pencapresan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024 pun menjadi bumbu pencopotannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

M. Taufik juga mengungkap keinginannya pindah dari Gerindra ke Partai NasDem. Taufik mengatakan alasannya ingin pindah ke NasDem karena partai nasionalis dan memiliki arah mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.

Baca Juga: Ketum Nasdem Buka Peluang Koalisi dengan Partai Gerindra

 

Profil M. Taufik

M. Taufik, seperti dikutip dari Wikipedia, menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari 2014 sampai pemberhentiannya oleh Gerindra pada 2022. Selama menjabat sebagai legislator di Jakarta, M. Taufik dikenal sebagai politikus Gerindra kontroversial, terutama ketika berselisih dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebelum mendirikan Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik berkiprah dalam dunia politik kali pertama sejak bergabung dengan Golkar. Pada masa reformasi ia memilih berpindah partai ke Partai Keadilan dan Persatuan selama kurang lebih setahun.

Ia menjadi politikus Independen dengan mendirikan Pusat Pengkajian Jakarta, suatu lembaga swadaya masyarakat. Pada 2003, M. Taufik ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk memegang jabatan Ketua KPU DKI Jakarta hingga 2004.

 Baca Juga: Kecil Kemungkinan Koalisi NasDem dan Gerindra, Begini Analisisnya

Pada 2008, M. Taufik membentuk Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk daerah Jakarta dan menjabat sebagai ketua pertama. Ketika menjabat legislator, ia diusulkan oleh partainya untuk mengisi posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta, setelah Joko Widodo saat itu mengundurkan diri dan Ahok mengisi jabatan yang ditinggalkan Jokowi.

Semasa menjabat Ketua KPU DKI Jakarta, M. Taufik terjerat kasus korupsi logistik pemilu pada 27 April 2004 dan dipenjara selama 18 bulan. Namun, ia tidak menganggap hal tersebut sebagai halangan dalam berpolitik. Dia pun menduduki jabatan politik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari Gerindra, bahkan menduduki kursi pimpinan Dewan.

Selama Pemilu Presiden 2014, M. Taufik berorasi menuntut penangkapan Ketua KPU RI Husni Kamil Manik karena dianggap curang telah mengeluarkan surat edaran membuka kotak suara.

 Baca Juga: M Taufik Loncat ke Nasdem, Waketum Gerindra: Dia Sudah Tak Berguna

Pemberhentiannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta menuai polemik di masyarakat. Terdapat dugaan M. Taufik diberhentikan partai dari pimpinan Dewan dikarenakan keterlibatannya dalam kasus korupsi terkait pengadaan tanah di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur.

 

Riwayat Organisasi

Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta

Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya

Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia

Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok

Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya

Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta

Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ)

Bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar)

Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)



Partai Gerindra DKI Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya