SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Seorang profesor kedokteran di Universitas Oxford John Bell mengatakan Omicron berbeda dibandingkan dengan varian sebelumnya. Mereka yang terinfeksi varian ini tampaknya tidak terlalu parah dan banyak orang menghabiskan waktu yang relatif singkat di rumah sakit.

Selain itu, bukti lain Omicron berbeda dibandingkan varian sebelumnya adalah orang-orang jauh lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit.  sebuah Sebuah studi pemerintah Inggris yang diterbitkan pada Kamis (30/12/2021) waktu setempat,  saat varian Delta mengganas pada Juli 2021,  banyak yang menjalani rawat inap di rumah sakit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski Omicron berbeda dibandingkan varian sebelumnya namun perlu tetap waspada. Hal ini karena semua masih analisis awal dan tidak pasti. karena sejumlah kecil kasus Omicron saat ini di rumah sakit.

Baca Juga: Gejala Omicron Berbeda Tergantung Dosis Vaksin Covid-19

“Mereka tidak membutuhkan oksigen aliran tinggi dan rata-rata lama rawat inap adalah tiga hari. Ini bukan penyakit yang sama seperti yang kita lihat setahun lalu,” kata Bell seperti dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (30/12/2021).

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan, orang dengan Omicron diperkirakan antara 31 dan 45 persen lebih kecil kemungkinannya untuk berada di IGD dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi Delta. Selain itu, orang dengan Omicron 50 hingga 70 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.

Namun, itu sesuai dengan temuan serupa dari para peneliti di Afrika Selatan dan tim peneliti di Imperial College London dan University of Edinburgh. Meskipun jumlah kematian harian tetap rendah dan penelitian awal menunjukkan bahwa varian Omicron tidak separah jenis Covid lainnya, para ahli kesehatan terus memperingatkan bahwa banyaknya infeksi dapat menyebabkan meningkatnya kematian dan membuat sistem perawatan kesehatan kewalahan.

Baca Juga: Awas! Stres Picu Covid-19 Makin Parah

epada CNBC, profesor imunologi di Imperial College London Danny Altmann mengatakan meskipun Omicron terbukti lebih ringan daripada jenis lainnya, potensi beban kasus dapat terjadi dua atau tiga kali lipat jumlah orang yang membutuhkan rawat inap di Inggris, dimana virus merajalela — dengan risiko khusus bagi mereka yang tidak divaksinasi.

Inggris telah melaporkan lebih dari 12,4 juta kasus infeksi dengan 129.471 lainnya pada hari Selasa dan setidaknya 148.488 kematian sejak awal pandemi pada awal 2020, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya