SOLOPOS.COM - Ilustrasi semen (Google img)

Produksi semen pada triwulan ketiga diprediksi kembali normal.

Harianjogja.com, JOGJA– Pada September lalu, growth rate penjualan semen PT. Holcim Indonesia terbilang rendah dan melambat. Namun, memasuki triwulan keempat tahun ini, Holcim optimistis penjualan semen di Indonesia kembali bergairah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Corporate Communications Superintendent PT Holcim Indonesia, Deni Nuryandain memprediksi penjualan semen akan kembali meningat di penghujung tahun ini. Hal itu terjadi karena proyek-proyek pembangunan terutama pemerintah, mulai dilakukan. Kondisi tersebut, katanya, memberikan harapan bagi para pelaku industri semen.

“Pertumbuhan jumlah permintaan semen selama September 2015 lalu untuk wilayah DIY dan sekitarnya hanya sebesar tiga persen. Padahal, pada Agustus lalu pertumbuhannya mencapai 45 persen. Iklim bisnis pada September lalu terbilang lambat. Kemungkinan para pelaku usaha slow down melihat kondisi saat ini,” ujar Deni kepada wartawan, Selasa (13/10/2015).

Diakuinya, bisnis semen termasuk bisnis musiman. Artinya, penjualan semen lebih banyak dipengaruhi oleh faktor berjalan tidaknya proyek yang direncanakan. Namun dia optimistis, mulai Oktober ini penjualan semen kembali naik. “Apalagi di semester kedua ini kan sudah banyak pencairan dana aneka proyek dan tingkat konsumsi masyarakat meningkat,” kata Deni.

Menurutnya, geliat pembangunan di DIY cukup kencang dan banyak proyek-proyek pemerintah maupun swasta yang sudah mulai aktif berjalan pada triwulan akhir ini. Optimisme itu juga didorong oleh angka penyerapan pasar DIY terhadap semen Holcim yang terbilang tinggi. Dalam sebulan, pihaknya mampu menjual rata-rata antara 30.000 hingga 40.000 sak.

Untuk mempercepat realisasi angka pertumbuhan bisnisnya, Holcim melakukan diversifikasi usaha. Di antaranya dengan meluncurkan ragam produk beton cepat kering dan beton berpori serta merambah usaha Solusi Rumah untuk kebutuhan pembangunan perumahan bagi masyarakat. “Kunci memenangkan persaingan adalah dengan inovasi. Holcim juga menerapkan hal tersebut,” kata Deni.

Secara nasional, Holcim mempunyai kapasitas produksi hingga 12,5 juta ton semen per tahun. Angka tersebut bertambah 3,2 juta ton setelah pabrik baru di Tuban resmi beroperasi Agustus lalu. Holcim tetap optimistis perekonomian Indonesia akan pulih seiring realisasi investasi pemerintah dan sektor swasta di bidang infrastruktur dan perumahan.

“Kondisi ekonomi saat ini bersifat sementara karena pasar konstruksi di negara-negar berkembang memiliki siklusnya sendiri. Indonesia memiliki pondasi ekonomi makro yang kuat secara keseluruhan dalam jangka panjang,” kata Presiden Direktur PT Holcim Indonesia, Gary Schutz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya