SOLOPOS.COM - Ilustrasi gabah di Boyolali. (Istimewa).

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali mencatat produksi gabah mencapai 287.838 ton gabah kering giling (GKG) pada 2022.

Angka tersebut meningkat 10.348 ton dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021, produksi gabah di Boyolali tercatat sebanyak 277.490 ton GKG.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dispertan Kabupaten Boyolali Agung Harijono menyebutkan luas tanam gabah mencapai 49.103 hektare dengan luas panen mencapai 49.094 Ha pada 2022, sehingga produksi gabah mencapai 287.838 ton GKG.

Produktivitasnya rata-rata 58,63 kuintal per Ha. Dengan angka tersebut, Boyolali masih mengalami surplus hingga mencapai 54.845 ton.

“Kami pada 2023 sekarang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten target bukan peningkatan produksi, tetapi peningkatan provitas.

Pada 2022 target provitas 58,27 ku/ha dan tahun ini, sebesar 58,84 ku/ha,” kata Agung saat dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (13/1/2023).

Menurut Agung, luas tanam tanaman padi di Boyolali berubah-ubah, tergantung dengan kondisi musim. Lahan tadah hujan milik petani kebanyakan ditanami tanaman padi saat musim hujan, tetapi petani akan beralih ke tanaman palawija pada musim kamarau.

Lebih lanjut, Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mendukung Boyolali menjadi salah satu daerah lumbung padi program tahun ini, antara lain tetap sama dengan tahun sebelumnya menjaga lahan produktif.

Salah satunya membenahi sarana prasarana penunjang, seperti pembangunan embung, membantu fasilitasi alat pertanian, perbaikan jalan usaha tani serta jalan produksinya agar petani lebih lancar.

“Disamping kami juga menggalakkan Asuransi Usaha Tani Padi [AUTP],” kata Bambang saat dihubungi.

AUTP menjadi salah satu upaya untuk meringankan petani saat terjadi kegagalan panen akibat bencana dan puso. Pemerintah kabupaten mendukung program AUTP dari pemerintah pusat tersebut.

Selain mendapat anggaran AUTP dari pemerintah pusat senilai Rp144 miliar, pemerintah kabupaten juga menganggarkan AUTP secara mandiri senilai Rp150 juta. Terdapat dua kecamatan yang mendapat asuransi dan dibiayai mandiri oleh pemerintah kabupaten.

“Karanggede dan Klego. Itu tahun 2022. Satu musim tanam,” kata dia.

Selain memberikan fasilitas dan kemudahan bagi petani, Dispertan juga berupaya meregenerasi petani dengan penyuluhan dan pendampingan agar tumbuh generasi penerus bagi petani dengan suasana yang lebih maju, modern, dan menguntungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya