SOLOPOS.COM - Ketua Komisi III DPRD Solo YF Sukasno. (Dok Solopo)

Solopos.com, SOLO — Komisi III DPRD Solo prihatin dan menyayangkan hilangnya seratusan road barrier atau pembatas jalan dari besi yang merupakan aset Dinas Perhubungan (Dishub) Solo karena dicuri orang tak bertanggung jawab.

Apalagi, menurut Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, pencurian fasilitas umum Solo tidak hanya terjadi pada road barrier. “Kami sangat menyayangkan, APILL, yang ini road barrier, dicuri. Mungkin ini bukan yang pertama. Jadi pencurian fasilitas umum di Solo ini sebetulnya tak hanya pada APILL atau barrier itu,” ungkapnya saat diwawancara Solopos.com, Kamis (5/1/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Sukasno, pencurian fasilitas umum juga terjadi pada besi penutup saluran drainase. Seperti yang terjadi di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, beberapa waktu lalu. “Itu kelihatan jelas. Itu beratnya lumayan, lima sampai tujuh kilogram,” ujarnya.

Sukasno mengatakan pencurian besi penutup saluran drainase terjadi di sejumlah lokasi di Solo. Dia khawatir tindak pencurian fasilitas umum akan terus terjadi di Solo. Seperti fasilitas kursi di tempat umum atau taman-taman.

“Kan ada kursi-kursi taman dari besi itu. Pagar besi di Taman Banjarsari itu, atasnya kan patah semua itu,” terang dia. Dengan sederet tindak pencurian yang terjadi, Sukasno menilai perlunya penambahan kamera pengawas atau CCTV di berbagai penjuru kota.

Dishub Solo sudah mempunyai CC Room atau ruang kendali yang terkoneksi ke 160-an kamera CCTV di sejumlah sudut kota. Keberadaan CCTV ini penting untuk memantau dan mengamankan Solo dari berbagai tindak kriminalitas, termasuk mendeteksi pelaku dan kapan road barrier milik Dishub dicuri.

“Pencurian road barrier ini kan terpantau kamera CCTV. Berarti bisa dikejar, dideteksi. Lah sekarang justru kami perlu menambah CCTV. Karena Dishub Solo sudah mengoperasikan 160 CCTV yang terkoneksi ke CC Room,” papar dia.

Menambah Petugas CC Room Dishub

Politikus PDIP itu menilai 160 perangkat kamera CCTV yang telah dipasang di sejumlah lokasi di Solo belum mencukupi untuk mengawasi Solo. Saat pembahasan APBD Solo 2023, Sukasno mengaku sudah mengusulkan penambahan CCTV itu.

“Jumlah perangkat CCTV masih sangat kurang. Waktu pembahasan anggaran kemarin saya sudah membahas detail dengan Dishub Solo, saya usulkan ditambah karena kota ini kian perlu CCTV untuk memantau fasum yang ada,” katanya.

Sukasno juga menilai perlunya optimalisasi fungsi CC Room Dishub Solo dengan menambah petugas di ruang kendali agar bisa beroperasi tiga sif dalam 24 jam. Dengan begitu situasi Solo terus terpantau sepanjang waktu.

“Nanti Komisi III DPRD Solo akan membahas dengan Dishub untuk penambahan CCTV di setiap sudut kota. Kedua, harus ada tambahan petugas di Dishub yang mengoperasikan CC Room sampai 24 jam. Harus itu,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dishub Solo melaporkan hilangnya seratusan road barrier atau pembatas jalan dari besi yang dicuri di sejumlah lokasi. Road barrier itu biasa digunakan untuk membarikade jalan saat ada event seperti CFD atau CFN.

Seratusan road barrier itu selama biasa ditinggal di sejumlah simpang jalan sesuai digunakan, salah satunya di simpang Gendengan Jl Slamet Riyadi dan salah satu simpang di Jl Juanda, Jebres. Namun, pada akhir Desember 2022 lalu, road barrier itu diketahui hilang. Kerugian akibat pencurian itu diperkirakan mencapai Rp200 juta.

Dari rekaman kamera CCTV, terlihat maling menyamar sebagai petugas pemerintah datang membawa mobil pikap berpelat merah. Diduga karena itu warga sekitar tidak curiga saat melihat para maling beraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya