SOLOPOS.COM - Lontar bertuliskan huruf Arab dan Jawa kuno ditunjukkan pendiri Komunitas Wesi Aji Sukowati Sragen di kediamannya di Sragen Kota, Kamis (23/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pendiri Komunitas Wesi Aji Sukowati, Agung Prasetyo, mengoleksi lembaran lontar bertuliskan huruf Jawa kuno dan huruf Arab. Lembaran lontar itu diduga berasal dari abad ke-17 atau era Sultan Agung, Raja Kesultanan Mataram pada 1613-1645. Sebagian lembaran lontar itu masih tersimpan rapi, sebagian lainnya telah terjual.

Ditemui Solopos.com di kediamannya di Sragen Kota pada Kamis (23/12/2021), Agung mengaku adalah pedagang keris. Ia kemudian menunjukkan tiga lembar lontar dengan lubang tiga dan bertuliskan huruf Jawa kuno. Lontar itu merupakan bagian dari keris-keris buatan empu sepuh. Agung tak mengetahui siapa penulis lontar itu. Empu pembuat keris biasanya tidak membuat catatan pada lontar untuk produk keris yang dibuatnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Agung mengatakan tulisan pada lontar itu berisi tentang penjelasan keris, seperti nama keris, warangka keris, pamor keris, tangguh keris, dan seterusnya.

Baca Juga: Inilah “Orang Sakti” Sragen Mampu Sembuhkan Orang-Orang Bermasalah

“Dulu saya memiliki 50 lembar lontar dari setiap keris yang saya beli sejak 7-8 tahun lalu. Setiap satu lembar lontar untuk satu keris. Memang biasanya keris-keris tua. Biasanya yang membuat tulisan pada lontar itu adalah pemilik kerisnya. Saya menemukan lontar keris itu dari keris-keris keluarga yang diberikan secara turun-temurun,” ujarnya.

Dia mengatakan jenis kayu yang dipakai untuk warangka juga dijelaskan dalam lontar itu. Sayangnya tulisan dalam lontar-lontar itu tidak ada yang menyebut waktu. Agung hanya bisa memperkirakan berdasarkan tulisan Jawa kuno yang tertera, kemungkinan lontar itu dibuat di era Mataram awal.

Dia mengatakan lontar itu biasanya dimasukkan ke dalam warangka atau sarung keris. Kadang orang tidak tahu kalau di dalam warangka keris itu ada lontarnya. Lontar dan keris itu menjadi satu paket.

Baca Juga: Rumah Warga Dukuh ini Dulu Semuanya Menghadap Selatan, Ini Mitosnya

“Lontar keris itu sekarang tinggal tiga karena sudah saya jual ke teman-teman. Lontar keris itu saya jual dengan harga Rp50.000-Rp150.000/lembar,” katanya.

Selain menemukan lontar keris, Agung juga menemukan lontar bertuliskan tulisan Arab gundul. Lontar itu sebanyak 34 lembar dan menjadi satu bundel. Dia mengatakan lontar Arab itu sebenarnya berisi surat-surat pendek dalam Alquran.

“Lontar Arab itu saya dapatkan dari seorang kiai,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya