SOLOPOS.COM - Inter Milan saat mengalahkan Genoa pada pertandingan pekan ke-17 Liga Serie A Italia musim 2019-2020 di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Minggu (22/12/2019) dini hari WIB. (Reuters-Daniele Mascolo)

Solopos.com, KOELN - Interminator. Istilah itu menjadi judul headline koran Italia, La Gazzetta dello Sport, jelang laga final Liga Europa antara Inter Milan kontra Sevilla.

Di atas judul, muncul gambar Romelu Lukaku yang sebagian wajahnya diedit menyerupai sang pembunuh berdarah dingin di dunia fiksi, Terminator. Headline itu barangkali tak berlebihan jika melihat ketajaman Lukaku di kompetisi Eropa.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Dua golnya saat Inter menghancurkan Shakhtar Donetsk 5-0 di semifinal turnamen membuatnya mencetak sejarah sebagai pemain yang selalu bikin gol dalam 10 laga beruntun di Liga Europa. Tak hanya itu, Lukaku kini di ambang menyaingi rekor legenda Nerazzurri, Ronaldo.

Ekspedisi Mudik 2024

Buka Gerai di Solo, Batik Benang Ratu Pasarkan Produk Lokal dan UMKM

Dilansir ESPN, Kamis (20/8/2020), Ronaldo mencatat 34 gol dari 47 penampilan dalam musim debutnya di Inter pada 1997/1998. Adapun Lukaku kini sudah mencetak 33 gol dari 50 laga, alias cuma butuh dua gol lagi untuk melewati rekor El Fenomeno.

Misi pribadi Lukaku ini bisa menjadi pembeda dalam final Liga Europa yang digelar di Rhein Energie, Koeln, Jerman, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB. Sevilla yang berambisi mempertegas dominasi di Liga Europa dengan meraih gelar keenam sepanjang sejarah klub wajib waspada dengan semangat berlipat Lukaku.

Apalagi kombinasi striker 27 tahun itu dengan Lautaro Martinez kian ganas dari waktu ke waktu. Keduanya total sudah mengemas 54 gol bagi Nerazzurri musim ini. “Lukaku adalah salah satu pemain depan terbaik di dunia. Dia kuat secara fisik, tapi juga bagus saat menguasai bola. Kami harus meningkatkan permainan kami,” ujar bek Sevilla Jules Kounde, dilansir uefa.com.

Rekor Kemenangan

Label penguasa Liga Europa dengan rekor kemenangan 100% saat tampil di final memang tak cukup membuat Sevilla lebih diunggulkan dibanding Inter Milan. Ini karena Inter memiliki skuat yang lebih berkualitas dan kompetitif. Tim asuhan Antonio Conte sendiri berambisi mengakhiri puasa gelar di kompetisi Eropa selama 10 tahun.

Si Ular, julukan lain Inter, juga ingin menghadirkan gelar perdana di semua ajang sejak memenangi Coppa Italia 2011 lalu. Presiden Sevilla, Jose Castro, mengakui tim bakal menjalani misi sulit di final nanti. “Dana Inter dua kali lipat lebih besar dari kami dan sudah menjalani turnamen ini dengan luar biasa, tapi kami suka tantangan,”ujarnya.

10 Amalan Sunah Bulan Muharram, Paling Utama Puasa Tasua & Asyura

Sementara itu, striker Inter, Lautaro Martinez, berambisi menghadirkan kejayaan kembali bagi Inter di kompetisi Eropa. Di Liga Europa/Piala UEFA, Nerazzurri sukses merebut tiga trofi dari empat final yang dijalani yakni tahun 1991, 1994 dan 1998. Meski demikian Martinez mengakui pengalaman Sevilla di laga puncak kompetisi Eropa bisa menjadi kekuatan tersendiri.

Belum lagi tim asal Andalusia itu mampu meraih delapan kemenangan dan tak pernah kalah dalam 10 laga terakhir. “Sevilla adalah lawan tangguh, mengandalkan pressing dan mampu menguasai laga. Jadi kami harus berhati-hati,” ujarnya. Sebelum final musim ini, Sevilla sukses menjuarai lima final Liga Europa sebelumnya yakni tahun 2006, 2007, 2014, 2015, 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya