SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, RIO DE JANEIRO – Pertemuan Chile versus Uruguay kerap diselimuti tensi tinggi dalam beberapa tahun belakangan ini. Kali terakhir duel juara bertahan Copa America dan pemegang rekor juara 15 kali di turnamen paling tua di dunia tersebut melahirkan dua kartu merah.

Pertemuan terakhir itu terjadi pada babak perempatfinal Copa America 2015. Saat itu, Uruguay kalah 0-1 dan kehilangan dua pemain yang dikenai kartu merah, Edinson Cavani dan Jurge Fucile. Kartu merah kontrovesial untuk Cavani menjadi buah bibir. Saat itu, dia kedapatan mengibaskan tangannya ke muka bek Chile, Gonzalo Jara, sekitar menit ke-63.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cavani mengaku tidak sengaja menampar Jara. Hal itu dia lakukan spontan karena Jara memasukkan jari ke bagian pantatnya. Cavani dan Jara akhirnya sama-sama mendapat sanksi berat seusai laga. Ini bukan kali pertama Jara melakukan provokasi dengan aksi tak senonoh ketika Chile melawan Uruguay. Pada 2013, ia menyentuh bagian sensitif pada tubuh striker Uruguay, Luis Syarez, pada kualifikasi Piala Dunia. Tentu saja, Suarez berang dengan tindakan Jara.

Pada pertemuan pada perempat final Copa America 2015, bahkan memanas sampai detik-detik akhir pertandingan. Para pemain kedua tim ricuh setelah Fucile melakukan tindakan provokatif. Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, yang nekat masuk ke lapangan akhirnya dikenai sanksi larangan mendampingi timnya dalam tiga laga.

Nah, aroma permusuhan yang memanas antarkedua tim Amerika Latin ini bisa kembali terjadi ketika mereka kembali berjumpa pada partai penutup Grup C Copa America 2019 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Selasa (25/6/2019) pukul 06.00 WIB.

Cavani sendiri memilih lebih fokus untuk menyumbangkan poin bagi timnya ketimbang mengingat perselisihan masa lalu. Jara juga belum tentu dimainkan sebagai starter. Dengan performanya yang terus menurun, bek Mainz tersebut kehilangan tempat di starting XI Chile.

“Kami tahu Chile selalu memancing pertandingan menjadi panas, kami tahu itu sudah sejak lama, mereka tidak menyenangkan. Kami tahu musuh yang seperti apa Chile tersebut,” jelas Cavani, Minggu (23/6/2019).

Uruguay memiliki rekor lebih baik dalam head-to-head dengan Chile, yakni menang 18 kali berbanding tujuh kali di Copa America. Tapi, Chile selalu menang dalam dua perjumpaan terbaru kedua tim di Copa America, di mana tim berjuluk La Roja (Si Merah) tersebut selalu menuntaskan turnamen sebagai juara masing-masing pada 2015 dan 2016.

Chile sebenarnya sudah memastikan diri lolos ke perempat final setelah meraih start sempurna dalam dua laga pembuka pada Copa America 2019. Namun, mereka memburu paling tidak satu poin agar bisa finis sebagai juara Grup C. Sedangkan Uruguay memerlukan poin pada laga ini untuk menggaransi meraih tiket ke perempatfinal setelah mengantongi empat poin dari dua pertandingan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya