SOLOPOS.COM - Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan (Bisnis/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Presiden negeri Petrodollar, Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan tutup usia pada usia 73 tahun pada Jumat (13/5/2022).  Lantas berapa kekayaan Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan?

Menurut Forbes, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan merupakan salah satu raja terkaya dunia, dengan kekayaan diperkirakan lebih dari $875 miliar.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Masih menurut laporan Forbes, Sheikh Khalifa menguasai 97,8 miliar barel cadangan minyak mentah. Disebutkan, ini merupakan sumber terbesar dari kekayaannya.

Hal ini tak mengherankan, karena nilai minyak mentah yang dikuasainya itu mencapai lebih dari $830 miliar. Dijelaskan Forbes, kekayaan bersih keluarga Al Nahyan dikatakan lebih dari $150 miliar. Pada 2018, Forbes menempatkannya di posisi ke-45 dalam daftar orang paling berkuasa di dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Pencapaian Sheikh Khalifa yang disorot adalah di bidang ekonomi. Ia berupaya melakukan diversifikasi dari sektor minyak dan gas.

Baca Juga: Presiden UEA Wafat: Rakyat Berkabung 40 Hari, Kerja Berhenti 3 Hari

Mengulas tentang kekayaan Sheikh Khalifa, menurut newsncr.com, dia termasuk di antara tuan tanah terkaya di London. Ada banyak gedung dan gedung di London, yang dibeli atas nama Syekh.

Menurut laporan The Guardian yang diterbitkan pada 2020, ada kesepakatan rahasia sebesar 5,5 miliar pound real estat di London, di mana dokumen yang terkait dengan transaksi bisnis yang terkait dengan Sheikh terungkap.

Berbicara tentang properti di London, properti Sheikh hadir di kawasan termahal di sana. Area-area ini dianggap sebagai area dengan properti komersial dan residensial super prime. Harga satu blok yang ada di sini lebih dari 20 juta poundsterling.

Disebutkan juga terungkap dalam Panama Papers bagaimana beberapa lusin transaksi properti dilakukan di London atas nama Presiden Sheikh, yang berjumlah lebih dari 1,2 miliar pound. Pada 2015, Sheikh telah menghabiskan £1 miliar untuk membeli lima properti di London. Nilai total properti di London lebih dari £5,5 miliar, sedangkan pendapatan sewa adalah £160 juta.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 2 Desember 1971, Uni Emirat Arab Terbentuk

Sebelumnya, kabar tentang wafatnya sang Presiden disampaikan Kementerian Urusan Kepresidenan UEA dalam pernyataan resmi. “Kementerian Kepresidenan mengumumkan 40 hari berkabung dengan bendera setengah tiang, tiga hari penutupan kementerian dan entitas resmi di tingkat federal dan lokal dan sektor swasta,” tulis akun Twitter resmi Kementerian Kepresidenan UAE, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (14/5/2022).

Sheikh Khalifa mengambil alih tahta UEA pada 2004, setelah ayahnya meninggal. Sosok Sheikh Khalifa jarang terlihat di muka umum sejak menderita stroke pada 2014. Dia dan saudaranya, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed (dikenal sebagai MBZ) merupakan penguasa de facto dan pembuat keputusan keputusan kebijakan luar negeri negara itu.

UEA misalnya memutuskan bergabung dengan perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman dan mempelopori embargo terhadap negara Qatar dalam beberapa tahun terakhir. Menurut MBZ, berpulangnya Sheikh Klalifa bin Zayed adalah duka bagi UAE.

Baca Juga: Luhut: Uni Emirat Arab Bakal Berinvestasi untuk IKN Nusantara

“UEA telah kehilangan putra dan pemimpinnya yang saleh,” kata Kementerian Kepresidenan melalui akun twitter nya. MBZ juga memuji kebijaksanaan dan kemurahan hati Khalifa.

Di bawah konstitusi, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai, akan bertindak sebagai presiden. Jabatan ini berlaku hingga dewan federal yang terdiri dari para penguasa tujuh emirat bertemu dalam waktu 30 hari untuk memilih presiden baru. Para pemimpin negara-negara Arab, termasuk raja Bahrain, presiden Mesir, perdana menteri Irak, hingga Presiden Joko Wododo (Jokowi) menyampaikan ucapan belasungkawa.

Selama 40 hari ke depan, Uni Emirat Arab mengumumkan berduka nasional dengan mengibarkan bendera setengah tiang.

Pada periode berduka, sektor pemerintah dan dunia usaha dengan menyetop layanan selama 3 hari. Negara tetangga Oman dan Bahrain juga masuk periode duka selama 3 hari atas meninggalnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya