SOLOPOS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Reuters)

Solopos.com, PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron  mengaku menghormati muslim yang tersinggung dengn karikatur Nabi Muhammad. Namun, dia menegaskan hal itu semestinya tidak menjadi alasan untuk melakukan tindakan anarkistis.

Pernyataan itu disampaikan terkait penyerangan gereja di Prancis yang merenggut tiga nyawa pada pekan ini. Menanggapi hal tersebut, Emmanuel Macron telah menempatkan ribuan tentara untuk mengamankan rumah ibadah dan sekolahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang bisa kaget oleh kartun-kartun tersebut, namun saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik akibat kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir dan menggambar," kata Macron menurut transkrip wawancara yang dirilis kantornya seperti dilansir Reuters sebagaimana dikabarkan Detik.com, Minggu (1/11/2020).

Jalan dari Depok ke Solo, KRL Klaten-Jogja Nyangkut di Kalioso

Kasus penyerangan di gereja di Nice terjadi pada Kamis (29/10/2020). Penyerangan ini menewaskan tiga orang. Tersangka penyerangan berusia 21 tahun dari Tunisia kemudian ditembak oleh polisi dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Polisi mengatakan pada Sabtu bahwa seorang lainnya telah ditahan karena koneksinya terhadap penyerangan itu. Dia bergabung dengan tiga orang lain yang telah ditahan sebelumnya karena dicurigai berhubungan dengan pelaku penyerangan.

Sebelumnya pada 16 Oktober 2020 seorang guru di sekolah pinggiran Paris, Samueel Paty, dipenggal oleh pemuda 18 tahun asal Chechya. Hal ini terjadi akibat sang guru menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas selama pelajaran kewarganegaraan.

Seratusan Wisatawan Ikut Rapid Test di Grojogan Sewu, Ini Hasilnya

Karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan salah satu majalah di Prancis menjadi akar permasalahan. Para pengunjuk rasa mengecam Prancis dalam aksi demonstrasi. Bahkan ada beberapa negara Muslim yang telah menyerukan boikot barang Prancis.

Indonesia adalah salah satu negara yang mengecam pernyataan Macron penyataan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina umat Islam. Kecaman itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya