SOLOPOS.COM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (Aljazeera.com)

Presiden Palestina membekukan kontak dengan Israel akibat pengamanan Masjid Al Aqsa yang diperketat.

Solopos.com, SOLO – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, membekukan kontak dengan Israel. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas pengetatan keamanan yang dilakukan tentara Israel di Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Seperti diketahui, tindakan Israel itu menyebabkan bentrokan yang menelan korban jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pernyataan singkat yang disiarkan lewat televisi lokal Mahmoud Abbas mengatakan, pihaknya akan menghentikan kontak sampai Israel mencabut aturan yang menyebabkan konflik itu. Sebab, setelah bentrokan terjadi, tentara Israel diketahui memasang detektor logam di pantu masuk untuk menjaga keamanan Masjid Al Aqsa.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya menyatakan penghentian kontak dengan pihak Israel sampai mereka menghentikan aturan ketat di Masjid Al Aqsa dan mempertahankan status quo yang berlaku,” ucap Mahmoud Abbas seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (22/7/2017).

Sebelum menyampaikan keputusan itu, Mahmoud Abbas sempat meminta warganya memprotes tindakan Israel yang memperketat penjagaan di kawasan Masjid Al Aqsa. Permintaan itu langsung direspons warga yang akhirnya melakukan aksi demonstrasi. Menurut kabar yang beredar, aksi demontrasi itu memuncak pada Minggu (16/7/2017). Pasalnya, dalam aksi tersebut terjadi bentrokan yang membuat puluhan warga Palestina terluka.

Bukan tanpa alasan, pihak militer Israel memperketat penjagaan seusai terbunuhnya tiga polisi yang berjaga di dekat masjid. Mereka menuduh pembunuhan itu dilakukan oleh pemuda Palestina. Agar kejadian serupa tak terulang kembali mereka lantas melakukan penjagaan ketat di sekitar masjid dan memasang detektor logam di pintu masuk. Sayangnya, keputusan itu diprotes lantaran dianggap mempersulit warga muslim Palestina yang hendak beribadah.

Kepala Pengurus Masjid Al Aqsa, Omar Kiswani, menilai tindakan tentara Israel itu tak masuk akal dan sangat berlebihan. Sebab, hal itu membuat muslim di Palestina tak leluasa menjalankan ibadah. “Kami meminta Pemerintah Israel bertanggung jawab atas perubahan peraturan di Masjid Al Aqsa. Semua peraturan ini merebut hak kami. Selain itu tindakan ini juga akan mengubah status quo,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya