SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri tekstil dan produk tekstil. (Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo diklaim menawarkan 4.000 hektare lahan sentra industri kepada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Jawa Tengah. Padahal, sebelumnya para pelaku TPT itu telah kula nuwun dan meminta dukungan kepala negara untuk membangun kawasan industri khusus TPT di Tegal.

Sikap Presiden Jokowi mengiringi rencana pembangunan kawasan industri khusus TPT di Tegal dengan penyiapan 4.000 ha lahan sentra industri TPT di Brebes itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI) Redma Wirawasta kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), belum lama ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baik di Tegal maupun Brebes, pelaku industri TPT membutuhkan dukungan pemerintah berupa penyediaan beberapa fasilitas, khususnya pemrosesan limbah. Karena Presiden Jokowi menawarkan blok tanah sekitar 4.000 hektare di Brebes, APSyFI pun mendukung kawasan industri TPT di Brebes.

Alasannya, menurut Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Wirawasta, daya saing dan infrastruktur pendukungnya sudah cukup lengkap, seperti jalan tol dan pelabuhan. “[Limbah] jadi masalah di Jawa Barat. Daripada dia [pelaku industri] bangun pengolahan limbah sendiri mendingan pindah,” ujarnya.

Upah minimum regional Brebes juga diakui sebagai iming-iming yang menjanjikan. “Lalau lihat dari UMR  di Brebes masih Rp1,8 juta, akses tol lebih bagus untuk logistik. Saya kira, kalau pengelola kawasan industri sudah ada, pasti pindah,” tegasnya.

Redma mengatakan selain pengelola dan pengolahan limbah harus ada beberapa fasilitas lain yang harus disusun seperti pembangkit listrik tenaga gas, penurunan harga gas, dan pusat pelatihan. Redma memaparkan pusat pelatihan dinilai penting untuk melatih tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor manufaktur.

Sebagian pelaku industri, lanjut Redma, juga berencana membawa sebagian tenaga kerja terampil dari pabrik di Jawa Barat ke pabrik baru. Menurutnya, tenaga kerja terampil di Jawa Barat akan diberikan pilihan untuk pindah ke pabrik baru atau menerima pesangon.

Selain itu, Redma menilai pendirian fasilitas pelatihan industri TPT juga berguna meningkatkan produktivitas di sekitar pabrikan. Menurutnya, produktivitas pada sektor pertanian secara teori cenderung musiman, sedangkan produktivitas pada sektor manufaktur lebih stabil sepanjang tahun.

Redma mengatakan harga tanah yang ditawarkan di Brebes berkisar Rp200.000/m2—Rp250.000/m2. “Investas yang mahal di awal tidak bisa menutup [biaya produksi], jadi memang harus murah awalnya.”

Adapun, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat sebelumnya mengatakan Presiden Jokowi menawarkan agar sentra pabrikan TPT didirikan di Tegal. Menurutnya, lahan yang disiapkan di Tegal seluas 42 hektare. Selain itu, Ade mengusulkan agar masa guna bangunan pabrikan diperpanjang menjadi 50 tahun.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk. Iswar Deni menilai pemilihan Jawa Tengah sebagai sentra idnustri TPT merupakan langkah yang bagus. Menurutnya, pemindahan sentra industri TPT dari Jawa Barat ke Jawa Tengah dapat memperkuat daya saing dan daya dukung TPT nasional.Andi M. Arief

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya