SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C., Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Solopos.com, SOLO—Kedatangan Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana, dan rombongan saat mendarat di Amerika Serikat tidak disambut pejabat setempat menjadi polemik. Kedatangan Jokowi hanya disambut oleh Duta Besar RI untuk AS, Rosan Roeslani.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah mengklarifikasi tidak ada pejabat AS yang menyambut Jokowi dan rombongan turun dari pesawat Garuda Indonesia di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C., lantaran kunjungan Kepala Negara bukan sebagai kunjungan bilateral. Jokowi hadir di AS dalam rangka menghadiri ASEAN-US Summit.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Pengamat politik Rocky Gerung menilai cara AS melihat Indonesia sudah berubah. Di mana-mana, kata Rocky, Presiden RI dinilai strategis karena faktor penduduk mayoritas muslim dan kedua kedudukan strategis di Indo Pasifik yang merupakan faktor baru.

Baca Juga: Terbang 24 Jam, Presiden Jokowi Mendarat di Washington D.C.

“Enggak mungkin Biden [Presiden AS Joe Bidden atau pejabat AS] itu tidak akan menyambut kalau dia tidak menganggap Indonesia,” ujar Rocky Gerung menjawab wartawan senior Hersubeno Arief dalam YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (13/5/2022).

Dosen Universitas Indonesia itu mengakui memang Jokowi dan rombongan datang bukan untuk hubungan bilateral. Meski demikian, kata dia, masalahnya adalah kapasitas seorang Presiden RI di mata AS.

“Kita tahu dari awal AS selalu lihat Indonesia  sebagai rekan strategis. Bahkan Indonesia ada dalam kawasaan SEATO [Pakta Pertahanan Asia Tenggara/ Southeast Asia Treaty Organization] zaman dulu,” katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Indonesia ke SEA Games Vietnam

Sebelumnya, Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah menyayangkan pihak-pihak yang beranggapan negatif tanpa memahami situasi yang sebenarnya terjadi.

“Kunjungan Presiden RI ke Washington D.C, bukan kunjungan bilateral, tetapi dalam rangka hadiri ASEAN-US Special Summit,” ujarnya saat dimintai konfirmasi seperti dikutip Bisnis, Kamis (12/5/2022).

Faizasyah mengatakan pada hari yang sama ada juga pemimpin negara lain yang tiba dan disambut pejabat negara masing-masing. Dia menyayangkan jika ada kesimpulan negatif atas kedatangan Jokowi di AS tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Gedung Agung Bersiap Berlebaran di Yogyakarta

“Pada hari ketibaan 10 Mei, terdapat pula PM Kamboja, PM Malaysia, dan PM Vietnam dan masing-masing dijemput oleh pejabat yang sama dari negara yang bersangkutan,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya