SOLOPOS.COM - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier

Solopos.com, JAKARTA -- Adanya nuansa "nasionalisme vaksin' dari sejumlah negara, membuat Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyerukan solidaritas global lawan corona.

Hal itu disampaikan Presiden Jerman pada Minggu (25/10). Steinmeier meminta agar negara-negara bekerja sama dan tidak egois dalam melawan virus corona, khususnya dalam pengembangan vaksin.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Pesan Steinmeier yang merujuk pada "nasionalisme vaksin", muncul dalam video yang diputar pada pembukaan KTT Kesehatan Dunia di Berlin. Nasionalisme vaksin adalah kondisi ketika satu negara ingin mengamankan stok vaksin pertama demi kepentingan negaranya sendiri.

"Tidak ada yang aman dari Covid-19; tidak ada yang aman sampai kita semua selamat dari virus corona. Bahkan mereka yang menaklukkan virus di dalam perbatasan negara mereka sendiri tetap menjadi 'tahanan' di dalam perbatasannya, hingga virus ditaklukkan di mana-mana," kata Presiden Jerman.

Ekspedisi Mudik 2024

Komisioner dan Staf KPU Wonogiri Jalani Tes Swab

Steinmeier mengatakan tren negara-negara yang menyimpan vaksin dalam jumlah besar untuk kebutuhan populasinya sendiri tidak akan membantu. Sebaliknya, Steinmeier mendesak negara-negara untuk bekerja sama mengatasi pandemi dengan lebih efektif.

"Covid-19 menantang kita semua. Virus tidak mengenal batas. Tidak peduli dengan kewarganegaraan para korbannya. Virus akan terus mengalahkan setiap pembatas di masa depan jika kita tidak menghadapinya bersama. Dalam menghadapi virus, tidak diragukan lagi bahwa kita adalah komunitas global. Tetapi pertanyaan pentingnya adalah: apakah kita bisa bertindak seperti itu? " ujar Presiden Jerman.

Steinmeier merujuk ke Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona, dengan lebih dari 225.000 kematian dan lebih dari 8,6 juta kasus.

Gokil! Remaja 14 Tahun Ini Punya Tinggi Badan 2,21 Meter

WHO Dukung Presiden Jerman

Presiden Jerman mendesak AS untuk bergabung dengan aliansi vaksin global Covax. Ini untuk membantu mengembangkan dan mendistribusikan vaksinasi, guna melawan virus corona secara internasional.

"Tidak ada negara yang kurang sukses dalam upayanya [mengatasi virus corona] yang telah dilakukan sejauh ini seperti Amerika Serikat," katanya. "Oleh karena itu, saya mengimbau pemerintah AS berikutnya, siapa pun itu mulai 20 Januari, untuk bergabung dengan inisiatif Covax," sebutnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memberikan komentar senada. "Negara-negara maju harus mendukung sistem kesehatan di negara-negara yang kekurangan sumber daya," kata Guterres. "Pandemi Covid-19 adalah krisis terbesar di zaman kita," tambahnya.

Lurah Pasar Harjodaksino Solo Menangis Saat Umumkan Penutupan Diperpanjang

Bahkan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghenreyesus mengatakan satu-satunya cara untuk pulih dari pandemi adalah dengan memastikan negara-negara miskin memiliki akses yang adil ke vaksin. Dia juga mendukung pesan Presiden Jerman Steinmeier lewat Twitternya.

"Saya berharap dunia mendengar seruan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier untuk solidaritas global guna mengakhiri pandemi Covid-19," tulis Tedros.

Secara global, pandemi virus corona telah mengakibatkan lebih dari 42 juta orang terinfeksi dan lebih dari satu juta orang meninggal. Sepuluh kandidat vaksin potensial saat ini sedang dalam uji klinis Tahap 3.

Saat ini Uni Eropa, AS, Inggris, Jepang, dan sejumlah negara lain telah melakukan pemesanan dalam jumlah besar dengan perusahaan pengembang vaksin yang terlibat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya